• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 22 Mei 2024

Fragmen

17 Oktober 1954, PCNU Sukoharjo Resmi Berdiri

17 Oktober 1954, PCNU Sukoharjo Resmi Berdiri
Dokumen pendirian NU Sukoharjo (dok. catatan pribadi Kiai Ahmad Hilal)
Dokumen pendirian NU Sukoharjo (dok. catatan pribadi Kiai Ahmad Hilal)

Dua tahun, setelah NU keluar dari Masyumi, banyak cabang-cabang baru NU yang terbentuk di daerah. Termasuk di wilayah Karesidenan Surakarta, NU didirikan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Secara formal, proses pendirian NU Cabang Sukoharjo dimulai sejak pertemuan yang diselenggarakan tanggal 23 Agustus 1954 di Kartasura. Proses pendirian NU Sukoharjo ini tercatat rapi di catatan harian milik Kiai Ahmad Hilal (wafat tahun 1966 dan dimakamkan di Sedahromo, Kartasura, Sukoharjo).

 

Dalam pertemuan yang dihadiri Ketua Madjlis Konsul (kini disebut Pengurus Wilayah) NU Jawa Tengah KH Abdul Choliq tersebut disusun calon pengurus PCNU Sukoharjo, yakni KH Ahmad Hilal sebagai Rais Syuriyah merangkap Wakil Tanfidziyah, Dirjosuroto (Ketua Tanfidziyah), Masjkuri sebagai Penulis (Sekretaris), dan Dasuki Tajib (Bendahara).

 

Kemudian setelah dibentuk calon pengurus, dua bulan berikutnya, tepatnya pada malam Ahad tanggal 19 Safar 1374 H / 17 Oktober 1954 Cabang NU Sukoharjo diresmikan. Acara peresmian yang diselenggarakan di kediaman Sastropawiro dan Achmad Salih Sedahromo Kartasura itu dihadiri beberapa tokoh antara lain KH Abdul Choliq, Rais Syuriah PCNU Surakarta KH Ma’ruf Mangunwiyata, dan  Kiai Sullamululhadi Ketua Tanfidziyah PCNU Surakarta.

 

Yang menarik, meski menjadi Rais Syuriyah di Sukoharjo, Kiai Hilal juga ikut mengembangkan NU di wilayah Klaten. Bahkan, di Klaten juga diberikan amanah sebagai Rais Syuriyah. Kiai Hilal bersama tokoh-tokoh dari NU Surakarta kemudian ikut menginisiasi pembentukan MWC di beberapa kecamatan di Klaten, antara lain di Kebonarum dan Karangnongko. Seperti yang ditulis dalam catatan harian Kiai Hilal:

 

“Pada malam hari Ahad Legi tgl 15 Dzulhijjah th Hidjrah 1373 – 14 Agustus 1954, kita berdirikan Madjlis Wakil Tjabang Partai Nahdlatul Ulama Ketjamatan Kebonarum jang berkedudukan di Kelurahan Menden ... di rumah Pak Hardjopuspoko di Pokoh, dichadiri kurang lebih 1000 orang. Sebagai Ketuanja ialah Moh. Djunaidi (Bakri) di Pokoh, Penulis Mudzakir, Keuangan Sjaubari dan Hardjo Muhamad...

 

Pun di Ketjamatan Karangnongko kami bentuk Madjlis Wakil Tjabang Partai N.U. bertempat di rumah Imam Tulabi Djethis. Di antara pengurusnja ialah : Romli Suhudi Masaran Ketua, Imam Tulabi dan Iskandar Penulis, Djawandi sbg Bendahara. Wakil Tjabang ini diresmikan pada malam Achad tgl 12 Safar 1374 = 10 Oktober 1954. Jang berpidato : Kj. Ma’ruf, Kj. Sullamulhadi, Nadjib Wahab dari U.I.I. dan Djamhari dari U.G.Mada.”

 

NU Sukoharjo di Masa Kini

66 tahun sejak didirikan, di bawah kepemimpinan KH Abdullah Faishol (Rais Syuriyah) dan H Khomsun Nur Arif (Ketua Tanfidziyah), PCNU Sukoharjo kini telah memiliki 12 Majelis Wakil Cabang (MWC) dan ratusan ranting. Beberapa lembaga pendidikan dan program kerja lainnya yang telah dicanangkan oleh NU Sukoharjo satu per satu mulai berjalan dengan baik.

 

“Alhamdulillah, dalam beberapa tahun ini sudah mulai berjalan PPNU Tahfidzul Qur'an Darul Hasan yang di dalamnya juga Ada MTs Ma'arif NU Darul Hasan. Kemudian, pembangunan SMK Ma'arif NU di Nguter di atas lahan seluas kurang lebih 4.000 meter persegi,” terang Khomsun Nurarif kepada NU Online Jateng, Jumat (16/10).

 

Ditambahkan, NU Sukoharjo juga tengah menyelesaikan proses pembangunan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang nantinya dapat menjadi salah satu upaya peningkatan keterampilan serta ekonomi untuk warga NU maupun masyarakat Sukoharjo pada umumnya.

 

“Saat ini juga sedang dilaksanakan pembangunan dua gedung BLK yang berlokasi di Pesantren Riyadus Sholihin Nguter dan di lokasi tanah wakaf yang berada di Kecamatan Tawangsari,” kata dia.

 

Saat ini, di Sukoharjo juga sedang berjalan program SISNU atau Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama yang dalam kesempatan awal ini digunakan untuk melakukan pendataan keanggotaan jamaah NU.

 

“Dari program tersebut tentu menunjukkan bahwa saat ini PCNU Sukoharjo sedang berkonsentrasi untuk membangun kemandirian jamaah dan jamiyah. Maka untuk mewujudkan hal itu kita berkonsentrasi pada pembangunan fasilitas. Fasilitas pendidikan baik pendidikan keagamaan tingkat menengah,” ungkapnya.

 

Kemudian pendidikan kejuruan tingkat atas maupun pendirian Balai Latihan Kerja yang ke depan diharapkan kader-kader NU yang memiliki usia produktif ini akan memiliki kemampuan dan daya saing serta kemampuan siap kerja di tengah masyarakat.

 

Di sisi lain untuk lebih mengenalkan dakwah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah di kalangan yang lebih luas PCNU Sukoharjo juga sudah membentuk satu tim media NU yang digawangi oleh kader-kader muda NU

 

“Dakwah melalui media sosial ini menjadi salah satu pilihan. Mengingat bahwa di era sekarang masyarakat banyak yang telah menjadi pengguna media sosial sekaligus penikmat dari sajian-sajian yang ada di media media sosial tersebut," ungkapnya.

 

"Apabila ini tidak kita garap dengan baik kita khawatirkan para pengguna media sosial ini akan mendapatkan informasi yang tidak maksimal dalam pemahaman akidah Ahlussunnah wal Jamaah maupun pemahaman mereka mengenai NU,” pungkas Khomsun.

 

Penulis: Ajie Najmuddin

Editor: M Ngisom Al-Barony


Fragmen Terbaru