Tegal, NU Online Jateng
Menyambut bulan Ramadhan 1442 H, Gerakan Pemuda Ansor Ranting Sumbarang, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal melakukan ziarah ke makam beberapa ulama yang ada di wilayah Tegal, Pemalang, dan Pekalongan. Makam ulama yang diziarahi merupakan ulama pejuang yang menyebarkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) semasa hidupnya.
Ketua Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Sumbarang Muhammad Jamani menyebutkan, ziarah dimulai dari makam Kyai Abdul Chalim dan Habib Salim bin Syech Abu Bakar sesepuh desa Sumbarang dilanjutkan ke makam Syech Armia bin Kiai Kurdi di Cikura.
"Kemudian ziarah dilanjutkan ke makam Ki Gede Sebayu pendiri Kabupaten Tegal di Danawarih, makam Ki Enthus Susmono Bupati Tegal dilanjutkan ke Pemalang Makam Syech Muhammad Samsudin di Widuri dan terakhir di Pekalongan Makam Habib Ahmad Alathas Sapuro," terangnya.
Dikatakan, ziarah ke makam para wali selain untuk mengingatkan akan kematian, juga meneladani perjuangan para wali yang selalu ditiru oleh para ulama dan kiai NU.
“Dalam berdakwah, para wali selalu mengedepankan nilai nilai sosial, mengayomi dan menghargai, tidak pernah dalam sejarah para wali dalam perjuangannya menggunakan kekerasan dan sampai sekarang Ahlussunan wal jama’ah yang kita pegangi merupakan warisan yang dimiliki para wali yang dikembangkan oleh para ulama dan kiai NU,” ucapnya.
Kepada NU Online Jateng, Jumat (9/4) Jamani mengatakan, ziarah Ansor bertujuan jaga tradisi jalin silaturahim. Ansor sebagai organisasi kepemudaan Islam yang berpahamkan Aswaja hadir untuk terus menjaga warisan ulama.
"Salah satu warisan dari ulama tersebut adalah melakukan tradisi ziarah ke makam ulama/syekh yang sudah mensyiarkan Islam di masa hidupnya,” kata Jamani.
"Ulama sebagai mata rantai dari penyebar paham Aswaja, harus dimuliakan. Ulama yang masih hidup, kita datangi dengan bersilaturahim. Sedangkan ulama yang sudah meninggal dunia, maka makamnya kita ziarahi," sambungnya.
Jamani mengakui, pada momen ziarah kali ini baru sedikit makam ulama / wali yang bisa diziarahi. Masih banyak ulama di wilayah Tegal, Pemalang, dan Pekalongan yang belum diziarahi. Mudah-mudahan di masa berikutnya, secara bertahap, Ansor berencana mengunjungi makam ulama lainnya.
"Memasuki bulan suci Ramadhan, mari kita sambut dengan saling memaafkan satu sama lain. Mari bersihkan hati, jiwa dan hubungan silaturahim dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Kontributor: Tahmid
Editor: M Ngisom Al-Baroni
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
5
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
6
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua