• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Dinamika

Inisnu Temanggung Gelar Seminar Internasional 

Inisnu Temanggung Gelar Seminar Internasional 
Foto: Kampus Inisnu Temanggung (Dok)
Foto: Kampus Inisnu Temanggung (Dok)

Temanggung, NU Online Jateng
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung menggelar Webinar Internasional dengan menghadirkan pemateri Muchammad Tolchah dari Tampere University Finlandia bertajuk 'How Finland Prepares Teachers'.


Kegiatan yang dihelat pada Rabu (8/3/2023) secara daring melalui platform Zoom dan Youtube tidak menyurutkan antusiasme peserta yang berjumlah lebih dari 300 partisipan. 


Rektor Inisnu Temanggung KH Muh Baehaqi yang sedang berada di di Medan, Sumetera Utara, dalam acara Rakernas LPTNU turut menyampaikan apresiasinya. "Selamat kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan beserta seluruh peserta webinar semoga mendapat menfaat, keberkahan dalam mengikuti acara ini," ujarnya.  


Pihaknya juga berharap, di usia 53 tahun Inisnu temanggung semakin membuat kita dewasa sehingga mempercercepat akselerasi Inisnu menjadi Unisnu," ucapnya dilanjutkan membuka acara webinar internasional.


Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Andrian Gandi W menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak terutama atas kesediaan narasumber untuk berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman. 


"Tentu ini suatu kehormatan bagi Inisnu Temanggung bisa menggelar seminar internasional dengan narasumber dari Tampere University," ujarnya dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi NU Online Jateng, Jumat (10/3/2023).


Disampaikan, webinar Internasional tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Inisnu Temanggung saja, namun banyak peserta lain bahkan berasal dari berbagai kalangan seperti Sumatera sampai Papua. "Ini luar biasa pesertanya, karena secara daring maka pesertanya lebih banyak," ucapnya.


Muchammad Tolchah menyampaikan materi kepada seluruh partisipan tentang image awal media dalam menyajikan kemewahan 'wow', prinsip, filosofis dasar, dan praktik dalam menangani pendidikan dan keguruan di Finlandia.


"Finlandia yang dianggap terbaik saja, ternyata masih terdapat kekurangan, dan statistik juga membuktikan, kita perlu membuka mata lagi. Seringkali ada upaya simplifikasi, ada suatu anggapan jika suatu negara ingin maju, maka perlu Benchmarking (pembandingan, red). 


"Benchmarking tidak harus dari satu negara tertentu, kita bisa belajar ide dari praktik baik di negara lain kemudian kita olah sesuai konteks kita. Karena tidak semua yang di luar keliahatan baik dan memberikan hasil positif ketika kita terapkan di negara kita," ungkapnya dalam acara yang dipandu oleh Effi Wahyuningsih.


Ditambahkan, dengan model yang banyak ujian, ulangan, dan hafalan yang menurut para ahli menjajah siswa. Memang terdapat kekurangan, namun juga punya kelebihan. Softskill siswa dengan sistem seperti ini, malah memiliki kemampuan survive yang tinggi. 


"Kita tidak perlu inferior atau rendah diri, kita punya dedikasi dan pengabdian yang tinggi. Kita sudah terbiasa selfaware atau punya kesadaran dan paham dengan konsekuensi dari apa yang kita lakukan. Namun, memang perlu ditumbuhkan partisipatory pedagogy dalam pengembilan keputusan," pungkasnya. (*)


Dinamika Terbaru