Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Sesekali Rasulullah Turun dari Gua Hira saat Uzlah

Foto: Ilustrasi (nu online)

Betapa sulitnya dakian menuju ke Gua Hira, jalanan terjal dengan patahan batu yang tidak beraturan menjadi pijakan pendakian yang tentu melelahkan, namun hal itu tidak membuat berat Rasulullah untuk bolak-balik dan tinggal di dalamnya untuk uzlah (menyepi tafakur dan ta'abud)

   
Dari ketinggian 634 meter, sesekali Rasulullah saw turun untuk menemui keluarganya lalu kembali lagi mendaki Jabal Nur untuk tinggal di dalam Gua Hira.


Baca Juga:
Gua Hira dan Jabal Nur Jadi Saksi Perjuangan Siti Khadijah

   
Siti Aisyah menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw uzlah berkhalwat dan ta'abud di Gua Hira hanya sesekali turun untuk menemui Siti Khadijah.


وَكَانَ يَخْلُو بِغَارِ حِرَاءٍ فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ – وَهُوَ التَّعَبُّدُ – اللَّيَالِيَ ذَوَاتِ العَدَدِ قَبْلَ أَنْ يَنْزِعَ إِلَى أَهْلِهِ، وَيَتَزَوَّدُ لِذَلِكَ، ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى خَدِيجَةَ فَيَتَزَوَّدُ لِمِثْلِهَا، حَتَّى جَاءَهُ الحَقُّ وَهُوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ


Artinya:
Akhirnya beliau pun menyendiri di Gua Hira dan bertahanuts atau beribadah beberapa malam lamanya sebelum kembali pada keluarganya untuk mempersiapkan bekal ibadah kembali. Beliau pun menemui Khadijah untuk mempersiapkan bekal kembali. Sampai pada suatu ketika kebenaran itu datang saat Rasulullah berada di gua Hira.


Penulis: H Ahmad Niam Syukri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait