Setiap malam ied tiba, terdengar lantunan takbir di mana-mana, lantunan takbir itu semakin membahana sejalan dengan dicabutnya keputusan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Jangankan diperlonggar peraturannya? ketika masa pandemi Covid-19 tahun lalu pun takbir di malam ied tetap menggema di masjid-masjid dan mushala, hanya saja tidak terlihat arak-arakan takbir keliling di jalan raya.
Baca Juga
Zakat sebagai Ibadah Sosial
Takbir di malam ied yang dilakukan oleh seluruh umat islam di semenanjung dunia hanya semata untuk mengagungkan asma Allah SWT dan mengakui kebesaran-Nya. Ketika itu, semarak bertakbir terus dikumandangkan hingga pagi menjelang guna menghidupkan malam ied yang penuh keberkahan. Sungguh, hanya orang-orang yang menghidupkan malam ied yang kelak hatinya tidak akan mati ketika hati para manusia sedang mati.
Hadits nabi :
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أَحْيَى لَيْلَةَ الْفِطْرِوَلَيْلَةَ الْأَضْحَى لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوْتُ الْقُلُوْبُ.
Artinya :
Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan Idul Adha maka tidak mati hatinya pada hari di mana semua hati mati.
Penulis: HA Niam Syukri Masruri