Resonansi Muskercab II PCNU Banyumas: Mengejawantahkan Wasiat Ulama, Meneguhkan Gerak Nyata
Senin, 4 Agustus 2025 | 10:00 WIB

Muskercab II Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas digelar pada Ahad (3/8/2025) di kompleks MTs dan MA setempat.
Banyumas, NU Online Jateng
Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas digelar pada Ahad (3/8/2025) di kompleks MTs dan MA setempat. Sejak pagi hingga menjelang senja, forum ini menjadi ajang konsolidasi dan muhasabah bersama para pengurus, alim ulama, serta elemen ke-NU-an di wilayah Banyumas.
Muskercab kali ini tidak hanya menjadi forum penetapan program kerja, namun juga menjadi ruang refleksi dan perumusan arah baru gerakan NU Banyumas hingga akhir masa khidmat 2028. Semua lembaga dan badan otonom NU, mulai dari Fatayat, Muslimat, Ansor, hingga lembaga di bidang ekonomi dan pertanian, didorong untuk bergerak secara selaras dan terukur.
Rais Syuriyah PCNU Banyumas, KH Mughni Labib, menegaskan pentingnya Muskercab sebagai momentum penyegaran semangat dan konsolidasi gerakan.
“Muskercab adalah muhasabah dan penyegaran. Kita Nahdlatul Ulama, juga kebangkitan ulama, bukan diamnya ulama,” ujarnya.
Dalam pembukaan, Kiai Mughni juga menyampaikan wasiat penting dari KH Ali Maksum sebagai pengingat bersama.
“NU tidak boleh hanya besar di nama, tetapi harus besar dalam manfaat dan kehadiran secara nyata.”
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Banyumas, KH Imam Hidayat, mengajak seluruh jajaran pengurus NU untuk lebih nyata hadir di tengah masyarakat.
Baca Juga
Ketum PBNU Sambangi Kantor PCNU Banyumas
“NU harus hadir riil di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas. Pengurus NU bukan artis, tapi pelayan umat yang nyata,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa hasil Muskercab tidak boleh berhenti pada catatan administratif semata.
“Muskercab ini bukan akhir, tapi awal dari penguatan gerakan. Amanah para kiai harus diwujudkan dalam langkah yang terukur dan terarah.”
Dalam sidang komisi, sejumlah catatan penting disampaikan. Komisi C, misalnya, menyoroti perlunya standarisasi organisasi agar pelayanan kepada umat berjalan tertib dan profesional. Tidak cukup hanya semangat, dibutuhkan sistem, etika, dan mekanisme yang jelas.
Terkait dinamika internal, persoalan dualisme kepengurusan Muslimat NU di Banyumas disiapkan untuk dituntaskan melalui Rapat Cabang yang direncanakan berlangsung pada Desember mendatang.
“Kita ingin selesai secara baik. Satu struktur saja yang sah, sesuai AD/ART dan arahan Ketum,” tegas Kiai Mughni.
Masalah pendistribusian dana dari Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) juga menjadi sorotan serius, terutama terkait praktik penarikan dana di lapangan yang tidak sesuai prosedur.
“Kalau ada kekurangan, bicarakan. Jangan main potong sendiri, gunakan aturan yang sudah ada dan diamanahkan,” tandasnya.
Menjelang rapat pleno penutupan, Wakil Rektor IV Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto sekaligus Mukhtasyar PCNU Banyumas, KH Aksin, menyampaikan pentingnya sinergi dalam mendukung penguatan lembaga pendidikan tinggi NU.
“UNU adalah milik kita bersama. SK-nya dari PBNU, tapi tanggung jawab membesarkan ada di keluarga besar NU Banyumas,” ungkapnya.
Ia juga menyayangkan belum adanya pembahasan khusus terkait UNU dalam forum Muskercab.
“Ayo kuliahkan anak-anak NU di UNU. Jika ada yang tak mampu, kita bantu lewat Lazisnu, atau donatur yang siap menjadi orang tua asuh,” ajaknya.
Dengan penuh harap, Kiai Aksin menutup pesannya.
“InsyaAllah, 25 tahun mendatang UNU Purwokerto akan menjadi harum dan membanggakan warga NU Banyumas. Mudah-mudahan UNU semakin maju dengan dukungan keluarga besar Nahdlatul Ulama.”
Ketua PC LKKNU Banyumas, KH Qodir, menambahkan bahwa rangkaian Muskercab II juga dirangkai dengan sejumlah kegiatan sosial, di antaranya khitanan massal bagi 15 anak, pembagian 65 paket sembako, penyuluhan keluarga maslahah, serta berbagai layanan publik lainnya.
“Kegiatan ini terselenggara atas sinergi LKKNU, Klinik Kamandaka, Baznas, dan Yayasan Armuha. Saya mengapresiasi seluruh pengurus LKKNU yang telah berpartisipasi, seraya memohon keberkahan atas langkah kolaboratif ini,” tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan pelayanan keumatan di tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), dua MWCNU, yaitu Rawalo dan Purwokerto Barat, menerima bantuan motor operasional dari PCNU. Sebelumnya, 17 motor telah didistribusikan kepada 17 MWC. Hingga Muskercab kali ini, total 19 kendaraan telah diberikan dan distribusi akan terus dilanjutkan.