Pesantren RN-ASA dan Rembang Bergerak Tanam Seribu Pohon di Gunung Song
Selasa, 3 Juni 2025 | 07:30 WIB

Aksi 'Nyaur Utang Bumi' oleh santri pesantren Roudhotun Nasyi’in Ash-Shiddiqiyyah dan Komunitas Rembang Bergerak
Rembang, NU Online Jateng
Sebagai wujud nyata komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup, pondok pesantren Roudhotun Nasyi’in Ash-Shiddiqiyyah (RN-ASA) yang berada di Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, menggelar aksi tanam seribu pohon di kawasan Gunung Song (Song Hill).
Kegiatan bertajuk "Nyaur Utang Bumi" ini merupakan kerja sama antara pesantren RN-ASA dengan Komunitas Rembang Bergerak. Ratusan relawan dari berbagai unsur terlibat dalam kegiatan tersebut, mulai dari warga sekitar, para santri, mahasiswa, hingga pegiat pecinta alam.
Kepada NU Online Jateng, Senin (2/6/2025) pengasuh pesantren RN-ASA, Kiai Muhammad Abadi, menjelaskan bahwa kegiatan penanaman pohon ini tidak hanya bertujuan menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk melindungi sumber mata air yang berada di wilayah Desa Dadapan dan sekitarnya.
“Kita berharap dalam satu tahun ke depan, area ini bisa berkembang menjadi agrowisata yang turut menopang operasional pesantren. Ini menjadi bagian dari ikhtiar kami agar pelestarian alam juga berdampak pada kesejahteraan,” terang Kiai Abadi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa area Gunung Song akan dikembangkan menjadi kawasan bumi perkemahan yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi dan rekreasi. “Ini tidak hanya menjadi kawasan konservasi, tetapi juga ruang belajar bagi masyarakat,” imbuhnya.
Dukungan penuh terhadap kegiatan ini juga disampaikan Ketua Komunitas Rembang Bergerak, Achmad Rif’an. Ia menyebutkan pihaknya menyediakan seribu bibit tanaman dari jenis Multipurpose Tree Species (MPTS) seperti jambu kristal, durian, alpukat, dan nangka.
“Kegiatan menanam ini yang kami laksanakan pada Ahad kemarin (1/6) adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah Swt atas karunia bumi yang subur. Sekaligus menjadi manifestasi dari pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Rif’an.
Kontributor: Abdul Mujib AS