Regional

Lesbumi Jateng Gagas Strategi Kebudayaan Hadapi Era Post-Human

Rabu, 9 Juli 2025 | 09:00 WIB

Lesbumi Jateng Gagas Strategi Kebudayaan Hadapi Era Post-Human

Ketua Lesbumi PWNU Jawa Tengah, Abdul Ghani

Salatiga, NU Online Jateng

Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PWNU Jawa Tengah menggelar Halaqah Kebudayaan dan Pendidikan Islam bertajuk Membangun Kesadaran dan Spiritualitas di Era Post-Human pada Selasa (2/7/2025) di Pondok Pesantren Al-Falah, Salatiga. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Syi’ar Muharram 1447 H yang diselenggarakan Lesbumi PWNU Jawa Tengah bekerja sama dengan MUI Kota Salatiga, Pemkot Salatiga, BAZNAS Jawa Tengah, dan BAZNAS Salatiga.


Diskusi yang digelar di pendopo pesantren tersebut berlangsung hangat dan mendalam. Tema besar yang diangkat menggambarkan keresahan sekaligus harapan atas perkembangan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan perubahan budaya dalam lanskap masyarakat modern.


Ketua Lesbumi PWNU Jawa Tengah, dalam keterangannya, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar peringatan tahun baru Islam, namun juga bagian dari upaya strategis membangun peradaban.


“Dengan mengusung tema 'Mematri Spiritualitas, Membangun Peradaban Bangsa', Lesbumi PWNU Jawa Tengah bekerja sama dengan MUI Kota Salatiga, Pemkot Salatiga, dan BAZNAS Jateng menyelenggarakan kegiatan Syi’ar Muharram 1447 H yang spektakuler. Kegiatan ini tidak hanya sekadar peringatan, tetapi juga sebagai upaya membangun kesadaran dan spiritualitas umat Islam di era post-human,” jelasnya.


Ia juga menambahkan, rangkaian kegiatan seperti Halaqah Kebudayaan dan Pendidikan Islam, Diklat Sinematografi Santri Jateng, Talkshow Budaya, dan Pagelaran Wayang Shalawat diharapkan dapat memperkuat pemahaman umat terhadap pentingnya kebudayaan dan spiritualitas sebagai fondasi membangun peradaban bangsa.


“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Semoga memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam dan masyarakat luas,” pungkasnya.


Halaqah tersebut diikuti oleh para peserta dari berbagai kalangan, baik akademisi, budayawan, santri, maupun pengurus Lesbumi se-Jawa Tengah. 


Para narasumber memaparkan fenomena era post-human, yakni era di mana manusia berpotensi kehilangan jati dirinya karena terlalu bergantung pada teknologi dan perangkat ciptaannya sendiri.


“Ketergantungan terhadap teknologi menjadikan manusia seperti kehilangan kesadaran akan eksistensinya. Tubuh yang separuh robot dan pikiran yang separuh dipandu sistem AI, membuat manusia menjadi the other (yang lain),” terang salah satu narasumber dalam diskusi.


Halaqah juga membahas berbagai perkembangan teknologi, seperti rekayasa genetika, teknologi nano, hingga deep learning AI, yang menurut peserta diskusi telah mengubah struktur kesadaran manusia.


Meski kekhawatiran berkembang luas dalam forum, narasi eskatologis dan pendekatan moral dianggap belum sepenuhnya relevan untuk merespons zaman. Namun, halaqah ini menjadi titik awal penting dalam membangun nalar kritis dan spiritualitas di tengah derasnya arus zaman.


Menutup halaqah, para peserta diajak merenungkan bahwa manusia tetaplah manusia yang memiliki ruh dan akal sehat, sebagaimana diungkapkan dalam The Great Disruption oleh Francis Fukuyama.


Rapat Koordinasi Wilayah Lesbumi Jateng: Tawaran Strategi Budaya
Pada pukul 14.00 WIB, kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Lesbumi PWNU Jawa Tengah yang dipantik oleh Ketua Lesbumi PBNU, Jadul Maula. Rakor ini menjadi forum strategis dalam merumuskan sikap dan program Lesbumi ke depan, terutama dalam menghadapi tantangan era post-human.


Jadul Maula menawarkan pentingnya strategi kebudayaan sebagai pendekatan alternatif dalam menjaga kesadaran umat. 


"Empat pilar utama yang perlu diperkuat: kesadaran ekologis, keragaman budaya, keragaman hayati, dan bonus demografi," ujarnya.


Selain pembahasan konseptual, Rakorwil juga memuat penyampaian program kerja, usulan dari cabang-cabang Lesbumi se-Jawa Tengah, serta diskusi tantangan dan strategi kelembagaan.