Gubernur Ahmad Luthfi: Disabilitas di Jateng Selalu Diprioritaskan
Selasa, 22 April 2025 | 10:30 WIB

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat memberikan keterangannya kepada awak media. (Foto: Pemprov Jateng)
Pati, NU Online Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa penyandang disabilitas di Jawa Tengah akan selalu mendapatkan prioritas, khususnya dalam hal pelayanan publik seperti rumah sakit dan fasilitas umum lainnya.
"Tidak usah khawatir. Rumah sakit kita sudah diprogramkan untuk ramah (terhadap disabilitas)," ujar Gubernur saat menjawab aspirasi perwakilan penyandang disabilitas dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pati yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Senin, 21/4/2025.
Ia menekankan, pelayanan bagi kawan disabilitas merupakan bagian dari komitmen pemerintah yang tidak perlu dipersulit dengan administrasi tambahan seperti kartu disabilitas. Menurutnya, selama seseorang diketahui sebagai penyandang disabilitas, maka sudah semestinya memperoleh layanan dengan mudah dan cepat.
"Tidak usah pakai kartu-kartu, begitu dia disabilitas langsung dapat prioritas, tidak usah antre-antre lagi. Lapor saya kalau antre. Bapaknya disabilitas di Jawa Tengah itu saya," tegasnya.
Komitmen tersebut, lanjut Gubernur, juga mencakup sektor olahraga. Ia menyebut, perhatian terhadap atlet disabilitas tidak kalah dibandingkan atlet umum. Bahkan, Jawa Tengah dikenal memiliki atlet paralympic yang berprestasi di tingkat nasional.
"Pokoknya semangat, Bapak itu warga yang luar biasa," kata Ahmad Luthfi menyemangati para perwakilan disabilitas.
Sebelumnya, perwakilan penyandang disabilitas dari Pati, Ratno, menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Gubernur. Ia mengusulkan agar kartu disabilitas dapat difungsikan untuk mempermudah akses layanan publik, serta mendorong pembentukan Komisi Disabilitas Daerah di tingkat provinsi sebagai wadah menyuarakan kepentingan disabilitas dalam pembangunan.
Ratno juga menyampaikan kondisi sarana dan prasarana yang minim di NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) Kabupaten Pati, yang menurutnya menjadi hambatan dalam pengembangan potensi atlet disabilitas setempat.
"Terkait olahraga, mohon penyandang disabilitas diberikan perhatian lebih. Sarpras dan peralatan kurang. NPCI di Pati masih sangat kurang, padahal punya atlet-atlet potensial tetapi terkendala akomodasi," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, menyatakan bahwa usulan dari para penyandang disabilitas telah sejalan dengan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Beberapa Jawa Tengah sudah oke. Sudah sama dengan prioritas provinsi," jelasnya saat mendampingi Gubernur.