Batang, NU Online Jateng

Ribuan peserta tetap mengikuti Pawai Ta’aruf dan Aksi Solidaritas Palestina meski diguyur hujan. Agenda ini merupakan rangkaian dari At-Taqwa Islamic Festival dalam rangka Tasyakuran Renovasi Pembangunan Masjid Jami’ At-Taqwa di Desa Sidorejo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang pada Ahad (3/10/2024).

Peserta yang terdiri dari anggota Karang Taruna, Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Salafiyah 2 Sidorejo, dan warga desa tetap berkomitmen melangsungkan aksi solidaritas untuk Palestina hingga akhir acara.

“Semangat mereka menjadi penyemangat bagi pengurus masjid untuk terus menyebarkan dampak positif kepada masyarakat,” ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At-Taqwa Sidorejo, Ahmad Musyafa’, kepada NU Online Jateng, Ahad (3/11/2024).

Musyafa’, yang juga dikenal sebagai Kepala TPQ Salafiyah 02 Desa Sidorejo, menjelaskan bahwa kegiatan At-Taqwa Islamic Festival berlangsung selama empat hari di sekitar Masjid At-Taqwa. Selain pawai ta’aruf, sebelumnya telah diadakan lomba mewarnai untuk anak-anak, donor darah yang berkolaborasi dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kabupaten Batang, serta khitanan massal.

“Kegiatan ini sudah dirancang beberapa bulan yang lalu, dengan melibatkan pemikiran para pemuda desa,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana At-Taqwa Islamic Festival 2024, Alfi Nur, mengungkapkan bahwa puncak acara akan dilaksanakan pada 4 November 2024 dengan pengajian maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) yang akan menghadirkan KH Anwar Zahid, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro, Jawa Timur, serta grup Hadroh Asyiqol Musthofa dari Pekalongan.

“Pengajian dalam rangka peringatan maulid Nabi Muhammad SAW akan dilaksanakan di halaman Masjid At-Taqwa Desa Sidorejo,” ungkap Alfi.

Alfi juga merasa sangat terbantu dengan dukungan berbagai pihak yang telah berkontribusi menyukseskan acara At-Taqwa Islamic Festival. Menurutnya, acara ini tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa keterlibatan masyarakat luas.

“Acara ini banyak melibatkan pemuda desa. Harapannya, masjid dapat menjadi wadah yang bermanfaat bagi seluruh kalangan, termasuk anak-anak. Banyak pemuda yang merasa sungkan untuk datang ke masjid, semoga melalui kegiatan ini bisa membuka pemikiran bahwa masjid juga bisa menjadi sarana belajar,” pungkasnya.