Rais PBNU Menilai Kiai Masruri Brebes Berhasil Membangun Peradaban
Rabu, 25 Juni 2025 | 08:00 WIB
Brebes, NU Online Jateng
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Haris Shodaqoh menegaskan bahwa KH Masruri Mughni adalah sosok yang berhasil membangun peradaban melalui tiga indikator utama sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan keturunan yang saleh-salehah.
Hal itu disampaikan Kiai Haris saat menyampaikan tadzkirah pada Haul ke-14 Almaghfurlah KH Masruri Mughni di Masjid An-Nur, Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, Benda, Sirampog, Brebes, Ahad (22/6).
“Ketiganya ada pada Abah Masruri. Beliau meninggalkan jejak shadaqah jariyah dalam bentuk bangunan fisik pondok pesantren dengan segala fasilitasnya; dari masjid, gedung olahraga, madrasah, hingga perguruan tinggi,” jelasnya yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari, Kota Semarang.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa ilmu yang bermanfaat dari Kiai Masruri terbukti dengan ribuan santri alumni yang kini tersebar di berbagai penjuru negeri.
Sementara dari sisi keturunan, perjuangan Kiai Masruri dilanjutkan oleh 17 putra-putri dan menantunya serta 56 cucu yang meneruskan kiprahnya di dunia pesantren dan dakwah.
“Di tengah zaman digital yang penuh tantangan ini, membangun akhlak dan peradaban bukan hal mudah. Dunia ini ibarat 'lahwun wa la'ibun', tempat permainan dan senda gurau. Maka, umat Islam hendaknya tidak terlalu larut dalam urusan dunia. Hidup itu indah jika kita bermanfaat bagi sesama dan tidak menyusahkan orang lain,” pesan Kiai Haris.
Sementara itu, Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, KH Sholahuddin Masruri (Gus Sholah), menyampaikan bahwa haul ini merupakan momentum silaturahmi sekaligus mengenang keteladanan KH Masruri Mughni dan para muassis pondok.
KH Masruri Mughni wafat di Kota Suci Madinah pada Ahad, 20 November 2011 pukul 00.15 Waktu Arab Saudi atau 04.14 WIB dan dimakamkan di kompleks pemakaman Jannatul Baqi, Madinah.
Masjid An-Nur yang menjadi lokasi haul penuh sesak oleh ribuan jamaah. Para tamu meluber hingga halaman dan sisi kanan-kiri masjid. Jamaah Muslimat dan Fatayat NU memenuhi area GOR di selatan masjid, sementara alumni dan wali santri memadati masjid putra yang terpisah lokasi.
Rangkaian kegiatan haul dimulai sejak usai Subuh dengan ziarah kubur, pembacaan 30 juz Al-Qur’an serentak di seluruh kampung Desa Benda, temu alumni, khitanan massal, hingga tahlil akbar yang dipimpin KH Ahmad Yunani, Pengasuh Pesantren Nururrohman, Sirau, Kemranjen, Banyumas.
Peringatan ini menjadi bukti nyata kecintaan umat kepada ulama pewaris Nabi yang telah mewakafkan hidupnya demi tegaknya peradaban Islam melalui pesantren, ilmu, dan keteladanan.