Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Dinamika

Rekrut Kader Baru, PMII Purworejo Gelar Mapaba 

Komisariat PMII An-Nawawi Berjan, Purworejo gelar Mapaba (Foto: NU Online Jateng/Rohadi)

Purworejo, NU Online Jateng
Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) An-Nawawi Berjan, Purworejo resmi masuk sebagai kader dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Purworejo setelah menjalani prosesi Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba). 


Kegiatan Mapaba yang bertema 'Aktualisasi Pengetahuan pada Dimensi Sosial' diharapkan dapat menghasilkan kader militan dan peka terhadap realita sosial. Ada 45 mahasiswa dan mahasiswi mengikuti kegiatan yang digelar di Pesantren Roudlotut Tholibin Desa Ketiwijayan, Kecamatan Bayan. 


Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Purworejo Satrio Tegar Imani mengatakan, anggota-anggota baru perlu mulai menata diri dan melayankan diri sebagai anggota PMII mulai setiap ucapan, sikap, dan perilakunya. Setiap kader dan anggota merupakan cerminan nilai-nilai di PMII. 


"Harapannya sahabat-sahabati anggota baru ini bisa cepat beradaptasi dan cepat melayankan diri. Cara berpikir sahabat-sahabat baru ini saya harap bisa lebih luas melihat dan menganalisa segala sesuatunya dan harus berbeda dengan mindset mahasiswa yang tidak ikut PMII," tegasnya. 


Ketua Komisariat PMII An-Nawawi Saiful Anam berharap agar seluruh elemen yang ada di komisariat bisa mensukseskan kaderisasi baik formal, non formal, maupun informal. Pengurus komisariat akan terus memberikan pendidikan kader pascamapaba dengan sistem kaderisasi yang telah disusun oleh komisariat. 


"Kurikulum kaderisasi sudah kita persiapkan untuk kader pascamapaba, untuk membekali mereka menghadapi persaingan dalam kehidupan bermasyarakat mereka ke depannya," ucapnya. 


Ketua Panitia Fikri Muh Anshor kepada NU Online Jateng, Senin (24/1) menjelaskan, acara Mapaba 2022 dilaksanakan selama 4 hari yakni 20-23 Januari 2022 digembleng dalam PMII untuk menghasilkan kader yang dapat menjaga Indonesia dari segala bentuk perpecahan. 


"Karena yang paling penting dari pengetahuan adalah aktualisasi dan aktualisasi tersebut bisa diterapkan dalam dimensi sosial, baik dunia media maupun dunia nyata," pungkasnya.


Kontributor: Achmad Rohadi
Editor: M Ngisom Al-Barony

Achmad Rohadi
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait