
Pj Sekda Semarang M Khadik memperlihatkan pernyataan surat bergabungnya Kota Semarang ke CAMSR (Foto: Firdaus)
Ahmad Rifqi Hidayat
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Pemerintah Kota Semarang secara resmi menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam City Alliance Maritime Silk Road (CAMSR) atau Aliansi Kota Pelestarian Budaya Konservasi Jalur Sutera Maritim. Hal ini disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Semarang, Muhammad Khadhik, dalam konferensi pers seusai pembukaan Heritage Forum di Hotel Gumaya Tower, Kota Semarang, Jumat (16/5/2025).
Khadhik mengungkapkan bahwa Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, telah menandatangani pernyataan bergabungnya Kota Semarang ke dalam aliansi yang beranggotakan kota-kota bersejarah di jalur sutera maritim tersebut.
"Anggota yang sudah ada telah menerima kehadiran kami, Pemerintah Kota Semarang, untuk bergabung bersama dalam City Alliance Maritime Silk Road ini," ujarnya.
Khadhik yang hadir bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho, berharap keanggotaan ini membuka peluang kerja sama lintas sektor, terutama dalam pelestarian budaya dan pengembangan sektor ekonomi kreatif.
"Kami berharap kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pelestarian budaya, tetapi juga bisa berkembang ke sektor lain, termasuk pariwisata dan ekonomi," tuturnya.
Heritage Forum diselenggarakan oleh CAMSR bekerja sama dengan Sino-Nusantara Institute dan Yayasan Tay Kak Sie. Forum ini bertujuan menggali dan merawat warisan sejarah jalur sutera maritim di Nusantara, termasuk jejak pelayaran Laksamana Cheng Ho.
Direktur Sino-Nusantara Institute, Ahmad Syaifuddin Zuhri, menjelaskan bahwa CAMSR merupakan aliansi kota-kota di pesisir timur yang dulunya menjadi titik penting perdagangan maritim antara Tiongkok dan Nusantara.
“City Alliance Maritime Silk Road adalah aliansi kota-kota pesisir dari Tiongkok bagian timur hingga wilayah selatan Hindia. Mereka memiliki visi besar untuk melestarikan jejak peradaban maritim dan mengenalkannya ke dunia internasional,” terangnya.
Menurut Zuhri, aliansi ini didirikan pada 2018 dan saat ini terdiri dari 34 kota anggota dari Tiongkok, dengan Kota Guangzhou sebagai pemimpin. Tahun lalu, Kota Cirebon menjadi anggota ke-35. Semarang dijadwalkan akan menjadi anggota ke-36, yang akan diresmikan dalam pertemuan tahunan CAMSR di Kota Lishui, Provinsi Zhejiang, akhir tahun ini.
“Semarang dipilih karena memiliki jejak maritim yang kuat, seperti peninggalan Laksamana Cheng Ho, kawasan Pecinan, dan kekayaan budaya maritim lainnya. Ini menjadi nilai strategis dalam pengembangan kerja sama budaya dan ekonomi dengan kota-kota anggota lainnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, setelah tergabung, Kota Semarang berpeluang besar untuk turut serta dalam inisiatif pelestarian budaya, pengembangan pariwisata sejarah, hingga mendorong pengakuan jejak peradaban maritim ke UNESCO.
Forum ini juga dihadiri sejumlah tokoh seperti Tanto Hermawan (Chairman of Tay Kay Sie Foundation), Li Pei Feng (Global Fellow Representative of CAMSR) hingga perwakilan diplomatik negara Tiongkok yang berada di Indonesia.
Selain itu, turut hadir pula Harjanto Halim serta Ketua Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) Semarang Setiawan Santoso.
Terpopuler
1
Enam PAC ISNU Dilantik, ISNU Pekalongan Siap Jadi Garda Terdepan Moderasi dan Persatuan
2
ISNU dan BPIP Gelar Seminar Nasional, Bahas Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Moderasi Beragama
3
MI Tahassus Ma’arif NU Pedan Ukir Prestasi dan Teguhkan Komitmen Pendidikan Karakter
4
Rais Syuriyah PWNU Jateng dan FKDT Tegas Tolak Full Day School, Demi Eksistensi Madrasah Diniyah
5
Khutbah Jumat: Pentingnya Menjaga Shalat Lima Waktu
6
5,5 Juta Antrean Berangkat Haji, BP Haji Siapkan Langkah Audit Data Antrean
Terkini
Lihat Semua