Kematian adalah awal kehidupan baru untuk menuai apa yang ditanam ketika hidup di dunia. Bahagia atau nestapa tidak bisa diupayakan kecuali telah ditetapkannya sendiri ketika di dunia.
Banyak orang yang sudah mati, tapi bagi yang masih hidup dianggapnya sebagai siklus kehidupan belaka, sehingga kesedihan ketika ditinggal mati oleh sanak famili hanya berjalan beberapa hari lalu lewat begitu saja dan setelah itu lupa.
Kelak, orang-orang yang ketika di dunia ingkar terhadap ayat-ayat Allah dan selalu menumpuk dosa akan ditunjukkan perwujudan neraka, dan ketika melihatnya, mereka menduga bahwa mereka akan jatuh tercebur ke dalamnya.
Allah berfirman dalam Al Qur'an Surat Al-Kahfi Ayat 53 :
وَرَاَ الۡمُجۡرِمُوۡنَ النَّارَ فَظَنُّوۡۤا اَنَّهُمۡ مُّوَاقِعُوۡهَا وَ لَمۡ يَجِدُوۡا عَنۡهَا مَصۡرِفًا
Artinya :
Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya. (QS Al-Kahfi : 53)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
