• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

RAMADHAN 1445 H

Tadarus Al-Qur'an, Ngabuburit Ala Preman Insyaf di Pesantren Al-Hasani Kebumen

Tadarus Al-Qur'an, Ngabuburit Ala Preman Insyaf di Pesantren Al-Hasani Kebumen
Kegiatan ramadhan mantan preman di Pesantren Al-Hasani Kebumen (Foto: NU Online Jateng/Syarif Hidayat)
Kegiatan ramadhan mantan preman di Pesantren Al-Hasani Kebumen (Foto: NU Online Jateng/Syarif Hidayat)

Kebumen, NU Online Jateng
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang menjelang buka puasa tiba. Berbeda dengan warga Kebumen pada umumnya, puluhan mantan preman dan anak jalanan di Pesantren Al-Hasani, Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian mengisi waktu ngabuburit dengan menggelar tadarus Al-Qur'an. 


Terpisah dengan santri pada umumnya, puluhan mantan preman dan anak jalanan yang tergabung dalam Forum Anak Jalanan Insyaf Mengaji (Fajim) menggelar tadarus Al-Qur'an di gubug bambu areal persawahan komplek pesantren setempat. 


Selain tadarus Al-Qur'an, di bawah bimbingan langsung Pengasuh Pesantren Al-Hasani, Gus Asyhary Muhammad Al-Hasani sejumlah mantan preman itu juga asyik berdiskusi seputar tema-tema keagamaan.


Gus Asyhary menceritakan, puluhan mantan preman dan anak jalanan yang tergabung dalam Fajim itu sebelumnya memiliki masa lalu kelam yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya merupakan mantan narapidana kasus narkoba, pembunuhan, perjudian, dan lain sebagainya.


Disampaikan, kegiatan yang digelar setiap sore menjelang buka puasa selama bulan ramadhan merupakan salah satu sarana untuk lebih mendekatkan santri Fajim kepada nilai-nilai mulia agama Islam sehingga mereka dapat mengenal diri dan tuhannya, Allah SWT.


"Kami ingin memberikan kesempatan kepada mereka yang pernah memiliki masa lalu kelam agar lebih mendekatkan diri kepada agama serta memperoleh berkah di bulan suci Ramadhan," terang Alumni Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur itu.


Lebih lanjut Gus Hary menyebut, kegiatan Ramadhan diinisiasi olehnya juga dalam rangka memberikan gambaran inspirasi untuk warga Kebumen dan masyarakat pada umumnya bahwa setiap manusia mempunyai kesempatan untuk bertaubat dan berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, sekalipun ia memiliki masa lalu yang hitam dan kelam.


"Semoga teman-teman kita ini dapat menginspirasi yang lain. Terutama mereka yang belum diberikan hidayah ataupun petunjuk untuk keluar dari dunia kelamnya. Semoga Allah SWT memberikan kepada mereka petunjuk untuk kembali ke jalan yang diridhoiNya," harapnya.


Salah satu mantan preman dan anak jalanan, Budi kepada NU Online Jateng, Ahad (17/3/2024) mengaku banyak mengalami perubahan dalam hidupnya selama nyantri di Al-Hasani melalui Fajim. Ia juga mengaku sebelum insyaf ia merupakan pecandu minuman keras (Miras) yang banyak terlibat dalam aksi kriminal, transaksi gelap, pecandu Miras, dan perbuatan negatif lainnya. 


"Dengan tekad dan niat yang bulat serta kegigihan yang kuat, saya kini lebih banyak menggunakan waktunya untuk kegiatan-kegiatan positif, terutama kegiatan mengaji dan mendekatkan diri pada nilai-nilai mulia agama," terangnya.


Ia menceritakan, awal mula dirinya berbalik arah dari masa lalunya yang kelam memang tidaklah mudah, banyak godaan sekaligus aral lintang yang datang silih berganti. Kendati demikian, dirinya tetap pada komitmennya untuk memperbaiki dan menempa diri agar lebih baik lagi sesuai dengan jalan yang diridhai-Nya.


"Alhamdulillah, selama belajar dan nyantri di sini saya banyak menemukan kedamaian tersendiri. Terutama saat bulan Ramadhan seperti sekarang ini. Melalui tadarus Al-Qur'an hati saya merasa tenang. Saya juga perlahan dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dulu sering meresahkan masyarakat. Dulu selama saya di jalanan, jangankan tadarus Al-Qur'an, shalat lima waktu dan puasa saja nyaris tidak pernah," pungkasnya.


Kontributor: Syarif Hidayat


Regional Terbaru