Sasar Pemuda, GUSDURian Solo Sosialisasi Kewirausahaan
Solo, NU Online Jateng
Ketimpangan atas situasi dan kondisi saat ini berakibat pada pemberhentian terhadap sejumlah besar pekerja dari satu-satunya sumber penyambung hidupnya. Begitupun dengan masyarakat Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang sebelum terjadi pandemi secara perekonomian ditunjang dari kebutuhan mahasiswa rantau, yang andil dalam perputaran ekonomi setempat.
Untuk itu, GUSDURian Solo mengadakan sosialisasi bertema Kewirausahaan bagi pemula, khususnya menyasar kepada para pemuda. Kegiatan sosialisasi tersebut bertempat di Masjid Nurul Huda, Kaplingan, Jebres, Ahad (7/3).
Pegiat GUSDURian Solo, Joko Priyono mengatakan Kegiatan tersebut tentunya manifestasi dari sembilan nilai Gus Dur yang antara lain; pembebasan, persaudaraan dan kearifan lokal. “Sosialisasi kewirausahaan diselenggarakan untuk membangun dan menghimpun pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kelurahan Jebres. Selaras dengan nilai Gus Dur di atas, sosialisasi ini dilakukan dengan fokus pemberdayaan ekonomi UMKM dan kearifan lokal masyarakat setempat,” kata Joko.
Ditambahkan Joko, transfer kesadaran yang demikian ini amatlah penting dilakukan sebagai penjembatan antara kebutuhan masyarakat dan elit. “Tentu kami juga belajar dan berupaya seoptimal mungkin untuk kegiatan-kegiatan yang demikian,” ujarnya.
Dalam rangkaian acara tersebut, GUSDURian Solo tidak bergerak sendiri. Mereka bekerjasama dengan C-Save dan TIM SITI (Sistem Deteksi Dini Pencegahan Radikalisme dan Ektrimisme Kekerasan Berbasis Kelurahan) di Jebres untuk mensukseskan acara sosialisasi kewirausahaan tersebut. Pasalnya, sosialisasi tersebut tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat Kelurahan Jebres, Surakarta untuk menyiasati problematika ekonomi yang sedang terjadi hari ini.
Koordinator TIM SITI Jebres Bangun Sugito menjelaskan kegiatan sosialisasi dihadiri sekitat 20 peserta, yakni kalangan pemuda dari Kelurahan Jebres. Menurut Bangun, kegiatan tersebut bertujuan untuk menstimulus pemuda agar turut andil dalam pembangunan Usaha Mikro Kecil Menengah. “Setidaknya golongan pemuda yang lebih tanggap dalam kemajuan teknologi dan mampu membantu UMKM setempat untuk mendistribusikan produk-produk lokal,” tuturnya.
Lebih lanjut dipaparkan Bangun, pemilihan segmen pemuda dalam sosialisasi kewirausahaan ini karena dari merekalah generasi yang akan meneruskan bangsa ini. “Semoga dari kegiatan ini dapat menyadarkan mereka bagaimana pentingnya berwirausaha, minimal berusaha mandiri dari ketergantungan orang tua,” pungkasnya.
Kontributor: Khoiri Habib Anwari
Editor: Ajie Najmuddin
