Santri Tegal Harus Jadi Pelopor Penanggulangan Covid-19
Ahad, 18 Oktober 2020 | 11:00 WIB
Nurhasan
Kontributor
Tegal, NU Online Jateng
Peringatan Hari Santri 2020 akan berbeda dan tidak dapat dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya, hal tersebut karena adanya situasi wabah Covid-19.
“Bangsa kita saat ini sedang dihadapkan pada persoalan serius pandemi Covid-19 yang tidak hanya memerlukan energi besar untuk memutus rantai penularannya, tapi juga kesediaan pada setiap diri kita untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan," tegas Bupati Tegal Hj Umi Azizah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tegal saat Pembukaan Hari Santri 2020 yang dihelat Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Tegal, Selasa (13/10) malam di Gedung PCNU setempat.
Umi berharap, dengan adanya Hari Santri di masa pandemi, para santri diharapkan juga bisa ikut menjadi pelopor dalam penangulangan Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan.
"Jalan kita masih panjang, masih banyak yang harus kita perjuangkan di masa sulit ini. Jangan sampai kita kehilangan identitas jati diri sebagai bangsa yang merdeka, berketuhanan yang maha esa dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Baca juga :
Pandemi Covid-19 Diharapkan Tak Halangi Santri Meriahkan Hari Santri
Ini Cara NU Demak Peringati Hari Santri 2020
Umi yang juga Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Tegal itu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia Peringatan Hari Santri yang selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia melalui 'Resolusi Jihad' sekaligus mensyiarkan ajaran agama Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang ramah dan moderat.
"Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia tentunya tidak lepas dari peran serta para santri. Untuk itu persatuan dan kesatuan perlu dijaga dengan cara menghargai kebersamaan serta semangat kegotongroyongan," ungkapnya.
Pengurus PCNU Kabupaten Tegal H Muntoyo mengungkapkan, saat ini PCNU Kabupaten Tegal sedang giat giatnya memajukan klinik NU, STKIPNU juga semakin banyak peminatnya dan Sensus warga NU yang perlu digerakan dari semua lini.
"Para santri dan semuanya harus mensukseskan," ujarnya.
Muntoyo juga meminta, dalam rangka Hari Santri 2020, santri harus menjadi pelopor protokol kesehatan yakni dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan dengan air yang mengalir.
"Ini sebagai ikhtiar menjaga kesehatan untuk hidup lebih baik dan untuk beribadah kepada Allah SWT," imbuhnya.
Ketua Panitia Hari Santri 2020 sekaligus Ketua RMINU Kabupaten Tegal KH Syamsul Arifin kepada NU Online, Kamis (15/10) menuturkan, kegiatan Hari Santri dalam masa pandemi tetap diselenggarakan dengan protokol kesehatan.
“Kita libatkan perwakilan santri yang ada di Kabupaten Tegal untuk melaksanakan kegiatan dan rangkaian secara virtual sampai tanggal 22 Oktober 2020,” kata Samsul.
Dijelaskan, kegiatan pembukaan Hari Santri 2020 dihadiri pengasuh pondok, Badan Otonom NU, 37 pengurus RMINU se-Jawa Tengah, dan 128 pesantren di Kabupaten Tegal dengan menyaksikan lewat live streaming.
"Dalam kegiatannya nanti kita tetap mengikuti arahan dan kebijakan Pemerintah Pusat dengan selalu melakukan komunikasi dengan Pemerintah Daerah,” pungkasnya.
Kontributor: Nurkhasan
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
5
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua