• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

Santri Jadi Garda Terdepan Lawan Radikalisme

Santri Jadi Garda Terdepan Lawan Radikalisme
Kunjungan Tim Mabes Polri di Pesantren Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam Demak (Dok. istimewa)
Kunjungan Tim Mabes Polri di Pesantren Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam Demak (Dok. istimewa)

Demak, NU Online Jateng

Peristiwa penyerangan Mabes Polri beberapa waktu yang lalu mengejutkan banyak pihak, terlebih pelaku masih berusia muda. Hal tersebut menjadi keprihatinan banyak kalangan, tak terkecuali Pengasuh Pondok Pesantren Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam Demak KH Akromulhadi.


Kiai Akromulhadi menegaskan pentingnya upaya pencegahan paham radikalisme ini, dengan memberikan penjelasan kepada kalangan anak muda. “Saya yakin bahaya terorisme ini akan merusak semua kalangan, termasuk anak muda. Kita akan bantu memberikan penjelasan termasuk kepada masyarakat dan para santri,” ungkapnya saat mendapat kunjungan dari Tim Divisi Humas Mabes Polri bersama Polda Jateng, Kamis (22/4) sore.


Sementara itu, Kabag Penum Ro Penmas Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Dr. Ahmad Ramadhan mengatakan, bahwa kedatangannya bersama Tim Divhumas Mabes Polri dalam rangka untuk menyampaikan program Mabes Polri mengenai kontra radikalisme.


“Jadi sebelum kami sampai di sini, kami melakukan diskusi di Semarang. Apakah kontra radikal dan terorisme itu? Kontra radikal adalah bibit menjadikan seseorang untuk menjadi terorisme,” jelasnya.


Dikatakan Ahmad, terorisme ini bisa menghancurkan negara dan umat di dunia. Program Kontra Radikalisme sebagai upaya untuk membentengi diri atau pertahanan dari ancaman paham-paham radikal kemasyarakat terutama generasi muda.


“Sehingga, ketika kita kuat, paham-paham ataupun doktrin-doktrin radikalisme ini tidak mudah masuk ke dalam masyarakat,” ucapnya.


Ia juga berpesan, untuk tetap memperkokoh diri kepada santri dan masyarakat Demak dari bahaya paham radikalisme yang menjadikan terorisme. “Untuk itu, jika kita sudah memperkokoh diri kita, segala bentuk paham-paham radikalisme dapat kita lawan,” tuturnya.


Masih kata Ahmad, Seperti kejadian kasus bom bunuh diri dan penyerangan Mabes Polri yang terjadi beberapa waktu lalu, yang dilakukan oleh kaum muda millenial ini, artinya paham radikalisme ini sudah masuk ke dalam kelompok kelompok remaja saat ini.


“Paham radikalisme yang sudah masuk kedalam kalangan remaja ini juga meyakini paham-paham radikal tersebut, sehingga mereka menjadi korban dari terorisme dengan melakukan bom bunuh diri, yang menurut mereka adalah sebuah perjuangan dan jihad,” bebernya.


Senada juga diungkapkan Kapolres Demak AKBP, Andika Bayu Adhitama. Ia menghimbau kepada tokoh masyarakat dan orang tua untuk mengawasi putra-putrinya agar tidak masuk dalam bahaya radikalisme ini.


"Kami juga akan terus memberikan pengawasan dan penjelasan akan paham radikalisme kepada kalangan anak muda dan semua santri di Kabupaten Demak." Pungkasnya.


Kontributor: Samsul Ma'arif

Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru