Demak, NU Online Jateng
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Wedung Kabupaten Demak AKP Rusmanto bersilaturahim ke sejumlah kiai agar menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi sehubungan dengan viralnya youtuber Jozeph Paul Zhang yang menghembuskan isu sara melalui media sosial (medsos).
"Kami akan bersilaturahim kepada para kiai di Wedung untuk memohon agar para kiai menyampaikan 'dawuh' kepada masyarakat untuk tetap tenang. Tidak terprovokasi isu SARA yang dihembuskan youtuber Jozeph Paul Zhang melalui medsos," kata Rusmanto usai bersilaturahim dengan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak KH Aminudin di Wedung Demak, Senin (19/4).
Dikatakan, melalui medsos Joseph menyampaikan pernyataan yang mengandung unsur SARA dan berpotensi menimbulkan gejolak ambang gangguan kamtibmas. Statemen ini viral di jagat maya dan mendapat respons keras dari sebagian masyarakat.
Dia lanjutnya, mengaku sebagai nabi ke-26 dalam forum diskusi zoom bertajuk 'Puasa Lalim Islam', hal ini dinilai menghina umat Islam yang saat ini sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
"Agar isu dan reaksi tidak melebar dan tidak terkendali di akar rumput, Polsek Wedung berinisiatif menggelar langkah-langkah antisipatif. Salah satunya bersilaturahim dan mengharap kepada para kiai agar mengajak jamaahnya menahan dan tidak terprovokasi," ucapnya.
Kepada masyarakat Kapolsek berharap untuk tidak terprovokasi oleh tayangan video itu dengan memberi kesempatan kepada aparat kepolisian menanganinya.
"Percayakan kepada kami untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Mari kita isi bulan Ramadhan ini dengan amal ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Taala," katanya.
Sekretaris Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Demak Muhammad Nur Ihsan mengatakan, langkah cepat aparat kepolisian bersilaturahim kepada para kiai NU di akar rumput tepat sekali.
"Nasehat para kiai NU didengar dan ditaati Nahdliyin, tepat sekali kalau dalam upaya mencegah provokasi SARA aparat bekerjasama dengan para kiai," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
