• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Pelajaran Sejarah Harus Kembali Masuk Kurikulum Sekolah

Pelajaran Sejarah Harus Kembali Masuk Kurikulum Sekolah
Kegiatan sarasehan hari santri dan peresmian Kantor PC GP Ansor Kota Tegal (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)
Kegiatan sarasehan hari santri dan peresmian Kantor PC GP Ansor Kota Tegal (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)

Tegal, NU Online Jateng 
Pengasuh Pesantren Merah Putih Kandang NU Buntet Pesantren Cirebon, KH Nauval Fuad Hasyim mengajak kepada Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk mendesak pemerintah agar pelajaran sejarah kembali masuk ke kurikulum Pendidikan Nasional. 

 

"Sebab, bangsa yang besar adalah yang tidak melupakan sejarah. Dari sejarah juga muncul jiwa nasionalisme yang tinggi," tegasnya.

 

Demikian disampaikan Gus Nauval saat sarasehan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah, Sumpah Pemuda ke-92, Hari Santri, dan Peresmian Kantor Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Tegal, di Gedung NU Jalan Bala Dewa No 9 Kejambon, Tegal Timur, Selasa (27/10) malam.

 

“Saya sangat berharap, Ansor Kota Tegal, KNPI Kota Tegal, dan NU Kota Tegal menjadi motor untuk kembalinya pelajaran sejarah di sekolah-sekolah,” ajak Gus Nauval.

 

Menurutnya, ideologi bangsa dan negara tidak akan berjalan, tanpa anak-anak muda yang mengerti sejarah bangsanya. Tidak akan ada nasionalisme tanpa sejarah. Tidak akan ada ghirah tanpa sejarah. Maka sejarah itu sangat penting, dan Ansor, KNPI, dan NU harus menjadi penggerak dan pendobrak untuk kembalinya pelajaran sejarah agar diajarkan kembali di bangku-bangku sekolah. Atau minimal menjadi pelajaran muatan lokal, di daerahnya masing-masing.

 

“Sanggup, bisakah kita kembalikan pelajaran sejarah ke bangku sekolah?,” ajak Gus Nauval yang dijawab serentak kata bisa oleh seluruh pengunjung sarasehan. 

 

Contoh kecil, lewat pelajaran sejarah generasi muda akan mengerti siapakah Kardinah itu? Tentu generasi sekarang tidak mengerti siapa dia karena pelajaran sejarah telah dihilangkan. Padahal dia adik RA Kartini yang membangun rumah sakit di Tegal dan mendirikan Sekolah Kepandaian Putri Tegal. 

 

“Brebes dan Tegal tidak kurang dari para pejuang, para pemuda pejuang. Seperti Kiai Syatori Brebes, Binaji Cokroamijoyo Brebes, dan Kiai Mukhlas Cerih Tegal adalah para pejuang yang harus dicatat dan diajarkan sejarahnya,” ungkapnya. 

 

Kata Gus Nauval, pejuang-pejuang muda tempo dulu telah mengedepankan akhlak dalam perjuangannya sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Ansorpun harus demikian dalam perjuangannya, dengan mengedepankan akhlakul karimah.

 

"Sebagaimana didefinisikan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus bahwa santri harus memiliki karakter akhlakul karimah, tekun belajar mengikuti kiai dan bertakwa kepada Allah SWT," ucapnya. 

 

Ketua GP Ansor Kota Tegal Sarwo Edi menjelaskan, kegiatan malam ini merupakan rombongan. Karena sekali dayung dua tiga pulau terlampau yakni Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sumpah Pemuda, Hari Santri, dan juga peresmian Kantor PC Ansor.

 

Sarasehan digelar dengan aturan protokol kesehatan dengan undang terbatas. Secara gratis peserta seminar mendapatkan masker. Sebelumnya juga cuci tangan pakai sabun dan handsanitizer serta jaga jarak. 

 

Penulis: Wasdiun
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru