Magelang, NU Online Jateng
Ada banyak cara untuk mengurangi sampah plastik yang sangat mengganggu bagi lingkungan. Pasalnya, sampah plastik sulit diurai dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Salah satunya adalah yang dilakukan Lembaga Zakat Infaq dan Sedekah (LAZISNU) Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang memanfaatkan momentum Idul Kurban untuk mengedukasi nahdliyin agar mengurangi produksi sampah plastik dengan memanfaatkan besek yang terbuat dari bambu untuk membungkus daging kurban.
Ketua LAZISNU Secang, Kabupaten Magelang KH Fatkhul Aziz kepada NU Online Jateng, Selasa (3/8) mengatakan, dirinya sudah dua kali penyelenggaraan ibadah kurban di Desa Pirikan Secang tidak lagi menggunakan bungkus dan tali berbahan plastik dalam mengemas atau membungkus daging kurban yang dibagikan ke masyarakat.
"Budaya tidak memproduksi sampah plastik ini merupakan bagian dari ikhtiar menyehatkan bumi dan menjaga keseimbangan lingkungan oleh masyarakat dunia yang dikemas dalam gerakan Go Green," katanya.
Disampaikan, budaya untuk meminimalisasi penggunaan bungkus plastik yang disosialisasikan sejak penyelenggaraan ibadah kurban tahun lalu berlanjut pada tahun ini.
"Daging kurban yang dikelola LAZISNU Secang dibungkus dengan besek, kemasan yang bahannya dibuat dari bambu. Sedang untuk menguatkan kemasan menggunakan simpul atau tali dari pelepah atau gedebog batang tanaman pisang yang sudah dikeringkan dan tali berbahan bambu," terangnya.
Jadi lanjutnya, dalam kegiatan rutin tahunan sama sekali menghindari penggunaan bahan plastik. Yang menggembirakan budaya mengurangi konsumsi bahan plastik itu oleh sebagian masyarakat dilanjutkan dalam kehidupan sehari-hari di luar Idul Adha.
"Ini menandakan bahwa upaya itu mulai menuai hasil, masyarakat secara perlahan tidak memanfaatkan bahan-bahan dari plastik dalam mendukung berbagai aktivitas kesehariannya dan beralih ke bahan-bahan yang ramah lingkungan," ungkapnya.
Ketua panitia kurban LAZISNU Secang M Aulia Husna mengatakan, pada hari Idul Adha 1442 H dalam suasana pandemi, LAZISNU Secang diamanati masyarakat untuk menyembelih dan mendistribusikan satu ekor sapi dan tiga ekor kambing.
"Semuanya dikemas dalam besek, diikat dengan tali yang terbuat dari bambu dan gedebog pohon pisang, secara langsung masyarakat teredukasi untuk mensukseskan Go Green dan menyehatkan bumi," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
