Sukoharjo, NU Online Jateng
Lagu Yalal Wathan karya KH Wahab Chasbulloh yang sering berkumandang setiap kegiatan acara-acara NU dan Banom NU hendaknya menjadi semangat perjuangan bagi pengurus di semua tingkatan.
"Lagu Yalal Wathan harus jadi spirit perjuangan dan pengabdian para pengurus di semua tingkatan dalam menjalankan khidmahnya," tegas Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo H Khomsun Nur Arif saat pelantikan Pengurus Ranting NU, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan Hari Santri 2021 di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo Sabtu (23/10).
H Khomsun menjelaskan, lagu yalal wathan pada zaman penjajahan digunakan sebagai lagu perjuangan yang digunakan oleh para isebelum berperang melawan para penjajah.
Lagu yalal wathan yang dulu sempat tenggelam dan kembali dipopulerkan oleh KH Maimoen Zubair dan sekarang sering dinyanyikan saat acara dalam setiap kegiatan NU dan Banom NU," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya mengucapkan selamat kepada Pengurus Ranting NU Desa Gentang, Kecamatan Bulu dan berharap tetap semangat berkhidmah pada NU semoga amanah dan berkah.
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bulu Joko Novianto menuturkan, terbentuknya pengurus NU di Desa Gentang adalah sebuah lompatan besar, karena pada awalnya di Kecamatan Bulu baru hanya ada 9 desa yang sudah terbentuk pengurus ranting dan sekarang tambah satu ranting terbentuk, sehingga total ranting terbentuk di Kecamatan Bulu ada 10 ranting.
"Alhamdulillah, ini luar bisa sebuah lompatan besar bagi kami, sekarang di Kecamatan Bulu sudah 10 desa yang memiliki Pengurus Ranting NU. Semoga NU di Bulu semakin maju dan berkembang," pungkasnya.
Kontributor: Masri Zaini
Editor: M Ngisom Al-Barony
