NU Kendal: Rais dan Ketua NU Punya Peran Beda tapi Harus Nyambung
Ahad, 15 Agustus 2021 | 21:00 WIB
Fahroji
Kontributor
Kendal, NU Online JatengÂ
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kendal Muhammad Slamet Nasikhun mengatakan, rais dan ketua memiliki peran yang berbeda tapi harus nyambung.
Â
"Rais menjadi figur sentral dan mempunyai wewenang pengendali dan menjadi penentu kebijakan jamiyah NU," katanya.
Â
Slamet Nasihkun menyampaikan itu saat memberikan pengarahan pada acara Pembukaan Pra Konferensi  Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukorejo, Kendal di Gedung MWCNU Jalan Kartini Kebumen, Sukorejo Sabtu  (14/8) malam.
Â
Menurutnya, jabatan rais bisa ditempati para kiai yang menjadi tokoh panutan umat dengan ditambah beberapa kriteria tertentu yang dirumuskan dalam konferensi.
Â
"Rais boleh ditempati kiai hurduk atau istilahnya kiai Jumat Kliwon," kata  Slamet yang disambut gelak tawa musyawirin.
Â
Berbeda dengan jabatan rois, untuk ketua menurutnya paradigma dan kebutuhannya sudah bergeser di jaman sekarang. Kalau dulu ketua adalah tokoh sekarang dibutuhkan figur profesional sebab fungsi ketua adalah sebagai pelaksana dan eksekutor kebijakan syuriyah.
Â
Disampaikan, ketua dibutuhkan seorang organisatoris dan manager organisasi yang mampu menggerakkan semua lini organisasi jelasnya.Â
Â
"Namun demikian meski beda peran rais dan ketua harus nyambung. Kalau tidak nyambung biasanya menjadikan NU tidak jalan," tambah mantan Ketua MWCNU Pageruyung itu.
Â
Ketua panitia pengarah Konferensi Ahmad Saefudin mengatakan, pra konferensi baru pertama dalam sejarah konferensi di MWCNU Sukorejo. Hal itu bertujuan agar peserta bisa lebih vokus membahas masalah program kerja yang akan diamanatkan kepada rois dan ketua terpilih.Â
Â
Dari pantauan NU Online Jateng, peserta melakukan pembahasan yang serius terhadap draf program kerja dan organisasi bahkan berakhir sampai hari Ahad dini hari.
Â
Kontributor: Fahroji
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Wagub Jateng Tegaskan Proyek Giant Sea Wall Diperpanjang hingga 20 KM
2
Polemik Nasab Ba'alawi dalam Perspektif Aswaja
3
Dari Barak Militer hingga Kabur Aja Dulu, Santri Bahas Isu Kekinian di FMPP 43 Jawa-Madura
4
Ketua Lesbumi PCNU Pati Terbitkan Buku 'Jabrik', Kritik Sosial Dibungkus Cerita Jenaka
5
Wagub Jateng Dorong Ijazah MDT Jadi Nilai Tambah dalam SPMB
6
Sekjen Kemenkes RI Resmikan RSI NU Cakra Medika Mayong
Terkini
Lihat Semua