Regional

NU itu Organisasi Ampuh

Jumat, 11 Maret 2022 | 19:00 WIB

NU itu Organisasi Ampuh

Peringatan Harlah ke-99 NU oleh Ansor Bulu, Kabupaten Sukoharjo (Foto: NU Online Jateng/Ajie)

Sukoharjo, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Mansyaur Ridho Bulu Kiai M Sofi Fuadi mengatakan bahwa NU merupakan organisasi yang ampuh. Karena siapapun yang melawan NU, pasti akan kalah.


“Ketika dulu NU melawan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), yang kalah DI/ TII. Kemudian di tahun 1960-1965 NU melawan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang bubar PKI. Dan kemudian 2019 NU melawan HIzbut Tahrir Indonesia (HTI),  yang bubar HTI,” terang Kiai Fuadi.


Pernyataan itu disampaikan dalam acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Senin (7/3). 


Kiai Fuadi melanjutkan, alasan mengapa banyak pihak yang ingin menyingkirkan NU adalah karena NU itu selalu menjadi keamanan agama dan negara ini. “Bagaimanapun NU itu selalu berperan dalam bangsa ini,” kata dia.


Dirinya berpesan khususnya kepada para pemuda, agar jangan terlalu sering melakukan kegiatan hingga larut malam, yang pada akhirnya meninggalkan kewajiban shalat Shubuh. “Ini makna dalam peringatan Isra Mi’raj yang harus diambil. Bagaimanapun shalat itu ibarat kalian dapat 2 milyar, sedangkan kegiatan organisasi itu 2 juta. Mencari  yang 2 juta, tapi kehilangan 2 milyar, kan tidak logis. Kalau bisa dilakukan semuanya,” paparnya.


Dewan Penasihat Ansor Bulu, Kiai Abdurohman menceritakan sejarah awal mula Ansor Bulu terbentuk. Ketika itu, pada tahun 1998, sehabis pulang dari menyelesaikan nyantri di Batang, dirinya bersama Kiai Fauzi mendirikan Ansor di Bulu.


“Walaupun penuh dengan lika-liku, Ansor Bulu sempat vakum, dan sekarang mulai berbenah dan tumbuh kembali di wilayah Bulu,” ungkapnya.


Ketua PAC GP Ansor Bulu Dwi Santoso kepada NU Online Jateng, Kamis (10/3) menjelaskan, kegiatan pengajian Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalalul Ansor di Pesantren Mansyaur Ridho, Kunden, Bulu dilakukan bersamaan dengan peringatan Isra’ Mi’raj 1443 H Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, Pemuda Ansor harus bisa mengambil makna pada peringatan Isra’ Mi’raj.


“Sebagaimana shalat adalah tiang agama, sedangkan pemuda adalah tiang bangsa. Maka, sudah seharusnya Gerakan Pemuda Ansor menjadi wadah perjuangan para penegak agama dan bangsa,” kata Dwi.


Dwi juga berharap peringatan Harlah NU ini menjadi momen kebersamaan Banom NU di Kecamatan Bulu. “Karena perkembangan NU di Bulu mulai MWCNU hingga Banomnya seperti IPNU, IPPNU, Fatayat, Ansor, Pagar Nusa, Muslimat. Besar harapan agar selalu bersatu padu, berkhidmat untuk NU,” pungkasnya.


Penulis: Ajie Najmuddin
Editor: M Ngisom Al Barony