Tegal, NU Online Jateng
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah H Sholahudin Aly mengatakan, di Jawa Tengah bahkan nasional, gelombang minat menjadi anggota Ansor sangat luar biasa, terutama Banser.
"Kita sadar anggota kita di Jateng saja sampai ribuan, jangan sampai kecolongan. Seleksi dalam kaderisasi harus dilakukan untuk memastikan orang tersebut layak atau tidak menjadi kader dari tahap awal penerimaan," ujarnya.
Hal itu dikatakan Gus Sholah saat Pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) GP Ansor Jawa Tengah, Rabu (10/03) malam di Hotel Grandian Guci, Kabupaten Tegal.
Menurut Gus Sholah, atas fenomena tersebut, menuntut agar masing-masing satuan koordinasi Banser menyiapkan formula pengkaderan yang ketat. "Kita tidak boleh terlena atas maraknya pemuda berkeinginan menjadi anggota Ansor-Banser," tegasnya.
Kepala Satuan Koordinasi wilayah (Kasatkorwil) Banser Jawa Tengah Muchtar Makmun menegaskan, kaderisasi Banser harus sangat hati-hati, mengingat dengan meningkatnya animo masyarakat bergabung dengan Banser.
"Banser tidak butuh anggota banyak tetapi tidak satu komando. Yang ada saja diberdayakan dan ditingkatkan," jelasnya.
Dalam forum ini, menurut pria yang akrab disapa Nagabonar itu akan mengevaluasi program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang yang sudah direncanakan pada tahun 2020 di Boyolali.
"Tak hanya itu, forum tersebut juga membahas informasi terkait kelompok radikal," imbuhnya.
Ketua PW GP Ansor Jateng H Sholahuddin Aly (Foto: Fajar)
Bupati Tegal Hj Umi Azizah saat membuka Rakor mengatakan, rapat koordinasi wilayah ini, selain memiliki nilai strategis untuk menjalin silaturahim di antara pimpinan Banser di Jawa Tengah.
"Forum Rakor juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman, sekaligus muhasabah tentang kinerja organisasi dengan menyampaikan informasi penting yang berkaitan dengan misi kemanusiaan dan amar ma'ruf nahi munkar," katanya
Menurut Bupati yang terpilih kembali sebagai Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2021-2026 itu, dunia sudah membuktikan jika Banser sebagai badan otonom NU dari GP Ansor ini telah memberikan andil dan sumbangsih besar bagi kehidupan sosial kemanusiaan.
"Terutama dalam menjaga kententeraman, keamanan, dan kenyamanan kehidupan beragama di Nusantara hingga memerangi radikalisme," tegasnya.
Menurut Umi, keterbukaan informasi di era internet of things ini, era media sosial justru menjadi ruang yang menyuburkan intoleransi, mendisrupsi rasa kebangsaan yang sesungguhnya kaya akan nilai budaya, solidaritas, kesantunan hingga kebersatuan.
"Di tengah situasi global yang bergerak sangat cepat, yang terkadang arahnya tidak menentu, tentu banyak pihak yang ingin memanfaatkan sisi lemah kehidupan kebhinekaan negara," tambah Umi.
Fenomena ini menurut Umi memang sangat sulit sekali dibendung. Dirinya mengharapkan Banser sebagai gerakan pemuda bisa mencegahnya dengan mencetak kader-kader dan generasi yang berpendidikan, yang selalu berbuat baik, berbicara baik, berpikiran positif, dan berakhlakul karimah.
Rakor yang digelar 10-11 Maret 2021 dihadiri Ketua PW GP Ansor Jateng H Sholahuddin Aly, Kasatkorwil Banser Jateng Muchtar Makmun, Bupati Tegal Hj Umi Azizah dan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tegal Nurfanani itu fokus membahas program-program strategis yang akan dijalankan satu tahun kedepan.
Kontributor: Fajar H, Hakam Rifki, Nurkhasan
Editor: M Ngisom Al-Barony
