Kudus, NU Online Jateng
Pengajian Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah tidak hanya menjadi ajang ritual seremoni belaka. Di banyak tempat, kegiatan maulid nabi juga sekaligus menjadi ajang sukacita dan promosi untuk mengangkat kekayaan lokal suatu daerah. Seperti di Pekalongan, Solo, Cirebon, Undaan Kudus, dan masih banyak lagi.
Tak mau ketinggalan, warga Kaliwungu juga ingin mengangkat nilai 'Kopi Jetak' sebagai warisan kuliner khas yang semakin digandrungi banyak orang. Beberapa aktivis NU Kaliwungu mengemasnya dengan tajuk Festival Kopi Jetak, Kenikmatan Murni Sajian Dusun Kopi. Acara ini dipusatkan di Halaman Masjid Besar Darussalam, Jetak, Kedungdowo, Kaliwungu, Sabtu (23/10).
Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kedungdowo HM Ahlish mengapresiasi gerakan aktivis muda NU yang mengadakan even tersebut. Menurutnya, peringatan maulid nabi seperti ini mengandung banyak manfaat, baik secara lahir maupun batin.
“Manfaat lahiriyahnya, selain bisa jadi ajang silaturahim juga bisa mengangkat perekonomian warga lokal. Manfaat batinnya, tentu saja semakin menguatkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad sekaligus mengenalkannya kepada kaum pecinta kopi pada khususnya,” ujarnya.
Ketua panitia Robith Ahmad Alawi kepada NU Online Jateng, Selasa (26/10) memaparkan, latar belakang diadakannya kegiatan festival kopi jetak untuk menyemarakkan peringatan maulid nabi. Ada belasan pengusaha kopi jetak yang mendirikan stan dan membagikan 1.000 cup kopi secara gratis untuk pengunjung.
“Selain kopi, mereka juga menawarkan aneka jajanan tradisional seperti tape goreng, blanggem (singkong goreng), bakwan, kacang rebus, dan sejenisnya,” papar Robith.
Rangkaian kegiatan lainnya yaitu pementasan terbang papat se-Kecamatan Kaliwungu. Ada puluhan jamiyah terbang papat yang memeriahkan kegiatan ini menyuguhkan lantunan shalawatnya secara bergantian.
Kontributor: M Farid
Editor: M Ngisom Al-Barony
