• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 12 Mei 2024

Regional

Masih Pandemi Covid, Orang Tua Pilih Sekolahkan Anak di Pesantren

Masih Pandemi Covid, Orang Tua Pilih Sekolahkan Anak di Pesantren
Kepala MTsNU 13 Arrahmat Sukorejo Kendal Nurudin (kanan) (Foto: NU Online Jateng/Fahroji)
Kepala MTsNU 13 Arrahmat Sukorejo Kendal Nurudin (kanan) (Foto: NU Online Jateng/Fahroji)

Kendal, NU Online Jateng
Kepala Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTsNU) 13 Arrahmat Sukorejo, Kendal Nurudin mengatakan, kondisi wabah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah mempengaruhi pertimbangan orang tua dalam menentukan kelanjutan pendidikan putra-putrinya.

 

"Sampai saat ini masih belum ada kepastian kapan ada kepastian bisa belajar secara offline. Kondisi seperti ini sangat mempengaruhi orang tua lebih memilih sekolah dan mondok di pesantren," ucapnya. 

 

Hal itu disampaikan saat membuka Workshop Review Kurikulum Tahun Pelajaran 2020/2021, Penyusunan Kurikulum Darurat Covid-19, dan Penyusunan Program Unggulan Madrasah Tahun 2021/2022 di madrasah setempat, Senin-Rabu (28-30/6).

 

Disampaikan, fenomena ini sebenarnya sudah lama orang tua lebih memilih sekolah sambil mondok. Namun adanya pandemi covid 19 telah menguatkan tekad sebagian orang tua untuk memilih pesantren tempat belajar putra-putrinya," jelas Nurudin yang juga Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukorejo.

 

"Sebagian orang tua juga beranggapan bahwa pembelajaran daring dianggap tidak sekolah karena faktanya anak memang di rumah sehingga berpengaruh terhadap pembayaran syahriah dan lain-lain," tambahnya.

 

Pengawas pendidikan MTs Kemenag Kendal Makhasin Arifi Setya dalam kesempatan itu mengatakan, hampir semua sekolah meamasuki tahun ajaran baru 2021/2022 berharap bisa melakukan pembelajaran tatap muka, namun apa daya setelah lebaran Covid-19 justru meninggi dan hampir semua wilayah Kendal masuk zona merah.

 

"Untuk tahun ajaran baru pembelajaran tatap muka masih menunggu keputusan pemerintah," katanya.

 

Apa yang disampaikan Nurudin tentu didukung dengan data. Menurutnya, tahun ini pihaknya meluluskan 165 siswa, sedangkan sampai hari ini yang mendaftar baru 125 siswa. Idealnya antara output dan input berimbang. Namun pihaknya masih berharap sampai menjelang tahun ajaran baru yang akan dimulai 10 Juli output dan input baru akan berimbang.

 

Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Sukorejo Ahmad Firdaus Syafi'i kepada NU Online Jateng mengatakan, tantangan baru yang dihadapi oleh MTsNU 13 Arrahmat Sukorejo bisa cari solusi bekerjasama dengan beberapa pesantren yang ada di sekitar madrasah.

 

"Di sekitaran MTsNU ada pondok Arrahmat, pondok Hidayatul Mubtadi'in, pondok Jam'iyatul Mukimin yang ketiganya di Kauman. Di sebelah timur ada pondok Darul Hasanah Sirapsari sebelah selatan ada pondok Al-Falah yang diasuh Gus Fuad, dan Sambumikerto ada pesantren yang diasuh oleh Kiai Munawir," ucapnya.

 

Menurut Syafi yang perlu dilakukan MTsNU Arrahmat 13 Sukorejo cukup  koordinasi dan ngopi bareng dengan para pengasuhnya merumuskan bersama bagaimana mengolah santri yang mondok dan sekolah, baik jadwal ngaji, kurikulum target pesantren, dan seterusnya.

 

"Pondok di sekitar MTsNU 13 itu santrinya sedikit, kalau mau koordinasi dan kerja sama saya kira bisa saling menguntungkan," pungkasnya.

 

Kontributor: Fahroji
Editor: M Ngisom A-Barony


Regional Terbaru