• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

Majelis Ta'lim Ats-Tsaqofah Gunungpati Semarang Dikembangkan Jadi Pesantren

Majelis Ta'lim Ats-Tsaqofah Gunungpati Semarang Dikembangkan Jadi Pesantren
Majelis Ta'lim Ats-Tsaqofah Gunungpati, Kota Semarang (Foto: istimewa)
Majelis Ta'lim Ats-Tsaqofah Gunungpati, Kota Semarang (Foto: istimewa)

Semarang, NU Online Jateng
Majelis Ta'lim dan Dzikir Ats-Tsaqofah Semarang yang diasuh Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kelurahan Kalisegoro, Gunungpati, Kota Semarang KH Ali Masyhar akan dikembangkan menjadi pesantren.


KH Ali Masyhar yang juga Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes)  mengatakan, majelis yang diasuhnya kini mengelola beberapa kegiatan pengajian yang diikuti warga NU, masyarakat umum, dan puluhan mahasiswa Unnes.


"Jamaah pengajian dan para orang tua mahasiswa minta kepada kami agar majelis ta'lim ini diperluas aktivitasnya menjadi pesantren agar para santri yang melanjutkan kuliah bisa belajar ngajinya di Semarang," kata Ali Masyhar di Semarang, Rabu (13/9/2023).


Disampaikan, majelis yang beralamat di Jl Kalisegoro Raya Gunungpati berdiri sejak tahun 2016. Kegiatannya dimulai dengan pengajian kitab fathul qarib setiap hari Senin malam Selasa dan pengajian ibu-ibu (ats-tsaqofah lil ummahat) setiap Jumat malam Sabtu.


"Majelis pengajian ini semula diikuti warga sekitar terutama nahdliyin, namun dalam perkembangannya sejumlah mahasiswa yang indekost di sekitar kediamannya banyak yang ikut ngaji," terangnya.
 


Ditambahkan, selain itu majelis ta'lim dan dzikir Ats-Tsaqofah juga menggelar kegiatan majelis manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani setiap malam tanggal 11 tahun hijriyah yang jumlah jamaahnya dari waktu ke waktu semakin banyak.


Di luar kegiatan rutin ujarnya, gedung majelis juga digunkan untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan dan kegiatan para santri dari berbagai daerah yang melanjutkan kuliah di kampus Unnes.


"Karena itu kami berupaya memenuhi harapan masyarakat majelis ini dikembangkan menjadi pesantren agar dapat lebih fokus dalam mengasuh santri dan masyarakat," ujarnya.


Tokoh senior NU di Gunungpati Kota Semarang KH Idris Imron mendukung gagasan pengembangan majelis yang dipimpin Kiai Ali Masyhar yang juga akademisi Unnes ini.


"Kami mendukung dan senang kalau di sekitar Kampus Unnes semakin banyak pesantren NU, karena santri-santri dari berbagai penjuru di tanah air yang melanjutkan kuliah di sini dapat nyambung sanad keilmuan santrinya di sini," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Regional Terbaru