• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 9 Mei 2024

Regional

Mahasiswa Rembang Dikenalkan Budaya Akademik

Mahasiswa Rembang Dikenalkan Budaya Akademik
Pengasuh Pesantren Al-Hidayat Lasem KH Zaim Achmad Ma'shoem (Foto: Dok)
Pengasuh Pesantren Al-Hidayat Lasem KH Zaim Achmad Ma'shoem (Foto: Dok)

Rembang, NU Online Jateng
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hidayat Lasem, Kabupaten Rembang mengenalkan budaya akademik dan kemahasiswa kepada 65 mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi di Rembang pada Sabtu (2/9/2023)


Pengasuh Pesantren Al-Hidayat Lasem KH Zaim Achmad Ma'shoem mengatakan, masyarakat Lasem khususnya terdiri dari berbagai suku, etnis, agama, dan budaya. Maka nilai-nilai yang berkembang di tengah-tengah masyarakat tentu juga beragama.


"Mahasiswa yang kuliah di Lasem khususnya harus menerapkan nilai dan konsep multikultural," ujarnya.
 

Dirinya harap, mahasiswa khususnya yang mengikuti acara pengenalan budaya dapat mengemban ilmu dengan istiqamah dan semangat yang tinggi. "Jangan meninggalkan ciri khas STAI Al-Hidayat Lasem karena itu ciri khasnya sangat multikultural secara geografis bertepatan di kompleks rumah dari suku Tionghoa," tegasnya.


Dosen STAI Al-Hidayat KH Sholahuddin Fatawi menekankan terkait perbedaan antara siswa dan mahasiswa.


"Kalian semua sudah beralih status menjadi mahasiswa. Secara otomatis kepekaan, rasa inisiatif, serta daya pikir yang kritis dalam proses belajar dan mengajar. Selain itu cerdas dalam memaksimalkan penggunaan teknologi di era modern yang dapat memudahkan untuk mengakses informasi dalam jangka yang sangat luas," ucapnya.


Ketua Pelaksana Dimas Eka Adi Putra dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Ahad (3/9/2023) menjelaskan, Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) menjadi suatu upaya yang cukup maksimal bagi seluruh panitia. Pasalnya, di tahun-tahun sebelumnya acara tersebut dilengkapi dengan adanya studium general. 


"Ini bisa dibilang murni kerja keras panitia dalam memaksimalkan acara ini. Soalnya tahun ini studium generalnya ditiadakan. Meski demikian, rasa lelah dapat terbayarkan melihat mahasiswa baru terlihat antusias sekali," kata Dimas.


Menurutnya, tema yang bertajuk 'unity in diversity' yang terbilang beda dan unik. "Tema ini pas sekali untuk mahasiswa baru, karena mayoritas peserta kebanyakan dari luar Jawa seperti Kalimantan dan Sumatra," pungkasnya. (*)


Regional Terbaru