Mahasiswa NU Harus Jaga Aswaja An-nahdliyah di Perguruan Tinggi
Semarang, NU Online Jateng
Kader Nahdlatul Ulama (NU) berbasis perguruan tinggi non agama harus tergerak melestarikan tradisi salafus shalih dengan melanggengkan nilai-nilai ke-Aswaja-an dalam setiap tindakannya.
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Iman Fadlilah mengatakan, kader NU yang menempuh studi di perguruan tinggi non keagamaan jangan sampai menjauh dari tradisi salafus shalih, apalagi sampai melupakannya.
"Dengan melestarikan tradisi salafus shalih maka dengan sendirinya akan melanggengkan realisasi nilai-nilai ahlussunnah waljamaah," kata Kiai Iman Fadlilah yang juga Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) di Semarang, Selasa (2/8/2022).
Kiai Iman mengatakan hal itu menangapi munculnya geliat santri dan pelajar NU yang melanjutkan pendidikan tingginya ke perguruan tinggi non keagamaan belakangan ini dan berhimpun dalam wadah Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU), di antaranya di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
"Karena itu KMNU harus dirawat agar semakin kokoh dalam membentengi ajaran salafus shaleh di lingkungan PT non keagamaan. Karena terbatasnya masa studi mahasiswa maka perlu dipikirkan estafet kepangurusannya," ucapnya.
Pembina KMNU Undip KH Nur Fauzan Ahmad menjelaskan, KMNU Undip secara rutin melakukan kadarisasi untuk menjaga kelanjutan eksistensi wadah ini. "Terakhir menyelenggarakan pendidikan dan latihan (Diklat) madya di Rumah Pergerakan Al-Fadhilah, Meteseh, Tembalang, Semarang, 24 Juli lalu," kata Kiai Fauzan.
Ketua Pelaksana Diklat Madya KMNU Undip 2022 Guruh Aji Pangestu melalui siaran pers KMNU Undip Semarang mengatakan, kaderisasi tahun 2022 ini terasa sakral dan khidmat sebab dilaksanakan secara luring.
"Paskadiklat diharapkan semangat menyiarkan amaliyah-amaliyah NU di lingkungannya semakin meningkat," pungkasnya.