• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

LAZINU bersama LKNU Cilacap Latih Kewirausahaan di Lapas Nusakambangan

LAZINU bersama LKNU Cilacap Latih Kewirausahaan di Lapas Nusakambangan
Kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi penghuni Lapas Nusakambangan Cilacap (Foto: NU Online Jateng/Solkan)
Kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi penghuni Lapas Nusakambangan Cilacap (Foto: NU Online Jateng/Solkan)

Cilacap, NU Online Jateng
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZINU) Cilacap mendukung sepenuhnya pelatihan kewirausahaan berupa pelatihan komplementer  (terapis tradisional) yang diadakan Densus 88 Antiteror Kepolisian Republik Indonesia bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Cilacap.


Direktur LAZISNU Cilacap Ahmad Fauzi mengatakan, pelatihan komplementer merupakan kerja sama LAZISNU, Densus 88 Antiteror Polri, dan LKNU Cilacap yang dihelat pada Kamis (7/9/2023) lalu. 


"Kegiatan ini berfungsi sebagai langkah deradikalisasi bagi warga binaan Lapas Nusakambangan. Semoga program ini terus berlanjut, baik program kewirausahaan dan lainnya di Lapas maksimum besi Nusakambangan ini," ujarnya kepada NU Online Jateng, Rabu (27/9/2023).


Disampaikan, peserta pelatihan adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kelas 2A dari Lembaga Pemasyarakatan Besi atau yang lebih dikenal dengan Lapas Super Maximum Security Nusakambangan Cilacap.


Katim Idensos Nusakambangan Densus 88 Anti Teror Polri IPDA Iwan Sulistiyawan menjelaskan, Polri berkerja sama dengan LAZISNU Cilacap atau bertujuan untuk deradikalisasi yang berwujud pelatihan kewirausahaan warga binaan di Lapas Nusakambangan.


"Untuk mengedukasi dan pelatihan bagi warga binaan kasus terorisme agar  ketika bebas dan pulang ke rumah, mereka memiliki skill dan keterampilan, supaya bisa digunakan untuk menopang perekonomian keluarga," ujarnya.


Iwan menambahkan, supaya skill tersebut dapat digunakan untuk mencari maisyah atau penghidupan. "Harapannya mereka menjadi narapidana mandiri, berdikari dan tidak bergantung serta yang paling penting tidak kembali kepada kelompok terorisme," ucapnya.


Ketua LKNU Cilacap Hudaefah mengatakan, materi dari pelatihan ini ada dua. Yakni pelatihan menjadi terapis bekam dan terapi kesehatan ruqyah ala Aswaja.


"Dinas Kesehatan Cilacap nantinya akan memfasilitasi penerbitan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) untuk peserta pelatihan yang memenuhi kualifikasi," ungkapnya.


STPT lanjutnya, sebagai bekal para warga binaan pemasyarakatan peserta pelatihan terapi komplementer. Dengan STPT, mereka mendapatkan ijin untuk praktik di masyarakat. Termasuk mendorong untuk pendirian dan pengelolaan panti kesehatan,” jelas Hudaefah.


Salah satu peserta pelatihan Azzumar mengucapkan terima kasih atas diadakan program ini. Karena sekarang ia jadi bisa berkonsultasi langsung dengan terapis, baik secara medis maupun non medis. Sehingga fisik dan pikiran kembali stabil.


"Terima kasih kepada semua pihak khususnya dari PCNU Cilacap yang telah memfasilitasi pelatihan, sehingga kami memiliki bekal yang cukup untuk bersosial di tengah-tengah masyarakat saat selesai menjalani hukuman," pungkasnya.


Pengirim: Ahmad Solkan


Regional Terbaru