• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 16 Mei 2024

Regional

Komisariat PMII Cepu Blora Gelar Harlah dan Refleksi Sejarah

Komisariat PMII Cepu Blora Gelar Harlah dan Refleksi Sejarah
KH Budi Harjono di acara Harlah PMII Cepu Blora (Foto: NU Online Jateng/Soleh)
KH Budi Harjono di acara Harlah PMII Cepu Blora (Foto: NU Online Jateng/Soleh)

Blora, NU Online Jateng
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah organisasi kader. Karena itu, menentukan arah gerakan adalah hal yang niscaya. Sebab, dengan arah gerakan yang jelas maka PMII akan mampu melahirkan kader-kader intelektual Islam yang mederat.

 

“Secara istiqamah, fokus PMII adalah bidang kaderisasi. Endingnya dari PMII akan lahir kader-kader intelektual NU yang memiliki sikap dan berfikir sesuai manhaj aswaja,” ujar mantan Ketua Komisariat Aryo Penangsang PMII Cepu, Blora Adib Fahrudin pada acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-21 PMII Cepu di Rumah Joglo setempat

 

Menurutnya, PMII Cepu Komisariat Aryo Penangsang lahir dengan tujuan untuk membantu persoalan kerakyatan. Sejak berdiri 21 tahun lalu hingga sekarang, Komisariat Aryo Penangsang telah melahirkan banyak kader yang memiliki posis strategis. 

 

"Di antara peran yang dimainkan kader-kader PMII Komisariat Aryo Penangsang mereka mampu berperan aktif dalam penyebaran paham Aswaja di Kabupaten Blora dan sekitarnya.
Dengan dukungan dan doa restu KH Rifa’i Idris 21 tahun lalu, PMII Komisariat Aryo Penangsan resmi berdiri,” ungkap Adib.

 

Kepada NU Online Jateng, Selasa (16/3) Adib berpesan agar seluruh kader yang masih aktif berkhidmat di PMII Cepu untuk selalu memperbanyak literasi, relasi, serta dengan cermat menangkap isu yang berkembang, serta mampu mensikapi isu tersebut dengan bijak. Sehingga eksistensi berorganisasi tetap hidup. 

 

"Karena itu, seluruh kader PMII harus mampu mengejawantahkan aswaja sebagai manhajul fikri dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu, sikap tawasuth atau jalan tengah, tawazun atau seimbang, ta'adul atau adil, tasamuh atau toleransi, dan tawadhu atau rendah hati," terangnya.

 

Ikut memberikan tausiyah pada acara tersebut, KH Budi Harjono dari Semarang. Kiai Budi yang juga Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (ISHARI) NU Jawa Tengah itu berpesan melalui sejumlah bait puisinya. Yang intinya agar kader PMII untuk memperbanyak tindakan dari pada bicara.

 

"Biarlah yang bicara itu tindakanmu, bukan tindakanmu itu hanya bicara. Selamat hari lahir ke 21 PMII Cepu, ku titipkan cinta kepadamu," ujarnya.

 

Peringatan harlah PMII tersebut juga dimeriahkan penampilan puisi, seni hadrah, dan tari sufi. Acara juga dihadiri kader PMII dari daerah sekitar, seperti Blora, Rembang, dan Bojonegoro. 

 

Kontributor: Soleh
Editor: M Ngisom Al-Barony
 


Regional Terbaru