Regional

Gus Rozin: LP Ma'arif Menjadi Lembaga yang Harus Diprioritaskan

Ahad, 25 Agustus 2024 | 14:00 WIB

Gus Rozin: LP Ma'arif Menjadi Lembaga yang Harus Diprioritaskan

Gus Rozin menyampaikan sambutan di acara Pengukuhan Pengurus LP Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah di Hotel Novotel, Jalan Pemuda, Kota Semarang pada Sabtu (24/8/2024). (Foto: SS YT Maarif NU Jateng)

Semarang, NU Online Jateng

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin, atau yang akrab disapa Gus Rozin, menegaskan bahwa Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Jawa Tengah harus menjadi salah satu lembaga yang diprioritaskan. Hal itu disampaikan di acara pelantikan dan pengkuhan Anggota LP Ma'arif yang dilaksanakan di Hotel Novotel, Jalan Pemuda, Kota Semarang pada Sabtu (24/8/2024).


"Ma'arif itu membawahi lebih dari 4.000 sekolah, tetapi kantornya hanya berukuran 4x8 meter. Ini sangat memprihatinkan. Bagaimana kita bisa mendorong kinerja sebuah lembaga yang berkaitan dengan masa depan bangsa jika kantornya seperti ini? AC-nya bau, karpetnya berdebu, dan puntung rokok berserakan di mana-mana," ujar Gus Rozin dengan nada prihatin.


Gus Rozin juga menceritakan pengalamannya ketika pertama kali bertemu dengan Ketua LP Ma'arif NU Jawa Tengah yang baru terpilih. Saat itu, ia langsung tergerak untuk memindahkan kantor LP Ma'arif ke tempat yang lebih layak.


"Oleh karena itu, setelah melalui proses yang panjang, ketika terpilih saudara Fakhrudin, hal pertama yang terlintas adalah harus segera pindah dari PWNU dan mencari kantor yang lebih besar dan berdiri sendiri. Secara kebetulan, ada aset PWNU berupa bangunan bekas bank dua lantai, yang kemudian saya serahkan kepada Ma'arif untuk dijadikan kantor baru," jelasnya.


Lebih lanjut, Gus Rozin menyampaikan bahwa Ketua Lembaga memiliki kewenangan untuk menentukan anggota kabinetnya. Dalam hal ini, LP Ma'arif NU Jawa Tengah menjadi lembaga dengan struktur kabinet terbesar.


"Ternyata, jumlah anggota kabinet LP Ma'arif mencapai 69 orang, menjadikannya lembaga dengan jumlah pengurus terbanyak. Oleh karena itu, kerja-kerja LP Ma'arif sangat dinantikan oleh semua pihak," ungkapnya.


Selain itu, Gus Rozin juga menyoroti prioritas utama PWNU dan LP Ma'arif saat ini, yaitu meningkatkan mutu lembaga pendidikan di bawah naungan LP Ma'arif agar bisa lebih baik lagi.


"Saya kira kita tidak punya waktu lagi untuk bersantai-santai. Tidak ada yang menghalangi kita untuk segera bergerak cepat. Semua sumber daya yang ada di PWNU akan kita buka untuk LP Ma'arif. Harapannya, semua cabang Ma'arif hingga tingkat PCNU dapat merasakan manfaatnya," tegas Gus Rozin.


Dalam penutupnya, Gus Rozin menekankan pentingnya proses kurasi dan pengeditan dalam penerbitan buku ajar yang digunakan di seluruh satuan pendidikan Ma'arif di Jawa Tengah.


"Yang terakhir terkait penerbitan buku, ini menjadi sangat penting. Kami menganjurkan agar setiap terbitan buku ajar memiliki kurator. Hal ini untuk mencegah terulangnya kasus seperti buku terbitan RMI Tegal," pungkasnya.