Regional

Fatayat NU Wonogiri Dorong Zero Stunting Lewat Program S3B: Sambang Simbok Sambang Bocah

Senin, 16 Juni 2025 | 11:00 WIB

Fatayat NU Wonogiri Dorong Zero Stunting Lewat Program S3B: Sambang Simbok Sambang Bocah

Kegiatan Fatayat NU Wonogiri, Pelatihan Manajemen Bayi dan Anak (PMBA) Batch 2 yang digelar di Joglo NU Jatisari, Kecamatan Jatisrono. Ahad, (15/6/2025)

Wonogiri, NU Online Jateng 

Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wonogiri terus berkomitmen mendukung upaya penurunan angka stunting melalui program unggulan bertajuk S3B (Sambang Simbok Sambang Bocah). Komitmen ini ditegaskan dalam kegiatan Pelatihan Manajemen Bayi dan Anak (PMBA) Batch 2 yang digelar Ahad, (15/6/2025) di Joglo NU Jatisari, Kecamatan Jatisrono.

 

Kegiatan tersebut mengangkat tema "Peran Kader PMBA dalam Percepatan Penurunan Stunting di Wonogiri", sekaligus menjadi langkah konkret mendukung gerakan nasional percepatan penurunan stunting.

 

Ketua PC Fatayat NU Wonogiri, Yuni Astuti, menegaskan bahwa Fatayat NU Wonogiri menargetkan lahirnya kader-kader pendamping PMBA yang militan melalui program S3B. Program ini mendorong pendekatan personal antara kader dengan ibu hamil dan balita di tingkat komunitas.

 

“Minimal satu kader mendampingi satu ibu hamil dan satu balita. Dengan pendekatan ini, kami optimis bersama pemerintah daerah mewujudkan Wonogiri Zero Stunting,” tegas Yuni Astuti.

 

Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Sekretaris Bidang Sosial Seni Budaya PW Fatayat NU Jawa Tengah, Titik Indriyana. Ia menyampaikan bahwa Indonesia masih menghadapi tiga beban gizi: stunting (pendek), wasting (kurus), dan kelebihan berat badan, serta kekurangan gizi mikro.

 

“Peran PMBA sangat penting, karena memperbaiki pola dan praktik pemberian makan anak yang selama ini masih kurang memadai. Fokus kita adalah masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dari masa kehamilan hingga usia dua tahun, yang merupakan masa emas tumbuh kembang anak,” jelasnya.

 

Dukungan dari unsur pemerintah juga menguatkan sinergi lintas sektor. Dwi Saputro, ahli gizi dari Dinas Kesehatan Wonogiri yang hadir dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya asupan gizi, khususnya protein hewani pada 20 minggu pertama kehamilan.

 

"Pembentukan otot, tulang, dan organ vital sangat ditentukan dari asupan nutrisi ibu hamil di awal kehamilan. Peran kader sangat dibutuhkan untuk memastikan ibu mendapatkan edukasi gizi yang tepat,” ungkapnya.

 

Sebagai informasi, program PMBA yang digulirkan PW Fatayat NU Jawa Tengah sejak 2019 ini merupakan hasil kerja sama dengan UNICEF dan pemerintah Indonesia. Di Wonogiri, program ini diperkuat dengan inovasi lokal berupa S3B yang mengedepankan pendampingan intensif kader ke rumah-rumah warga.

 

Kontributor: Nur Alfianti