Pendidikan Tinggi

Magister Ilmu Politik Unwahas Perkuat Jaringan Akademik Internasional di Singapura dan Malaysia

Jumat, 17 Januari 2025 | 14:00 WIB

Magister Ilmu Politik Unwahas Perkuat Jaringan Akademik Internasional di Singapura dan Malaysia

Foto bersama usai joint seminar dengan tema “Pentadbiran Awam: Membina Perdamaian dan Toleransi dalam Masyarakat Berbilang Kaum di Malaysia dan Indonesia” di Universitas Malaya, Selasa (14/1/2025)

Kuala Lumpur, NU Online Jateng 

Program Magister Ilmu Politik (MIP) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang mengadakan rangkaian kegiatan akademik ke Singapura dan Malaysia pada Sabtu sampai Rabu, (11-15/1/2025). Kunjungan ini bertujuan mempererat jejaring internasional, memperluas wawasan multikulturalisme, serta menjajaki kerja sama strategis dengan berbagai institusi.


Di Singapura, rombongan mahasiswa MIP yang didampingi Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama (KUIK),  Nanang Nurkholis, mengunjungi Masjid Sultan di Kampung Glam, Distrik Rochor, Minggu (12/1/2025). Masjid ini merupakan salah satu peninggalan Islam Nusantara yang dibangun pada 1824-1826 dengan dukungan Thomas Stamford Raffles.


Melanjutkan perjalanan ke Malaysia, mahasiswa MIP mengunjungi berbagai lokasi bersejarah, di antaranya Kota Malaka. Salah satu destinasi utama yang dikunjungi adalah Dutch Square, kawasan peninggalan kolonial Belanda yang mirip dengan Kota Lama Semarang. Di sini terdapat bangunan ikonik seperti Stadthuys, bangunan Belanda tertua di Asia Tenggara, serta Malacca River yang dijuluki "Venice of the East."


Setelah itu, rombongan bertolak ke Putrajaya, kota administratif Malaysia, dan mengunjungi Masjid Putrajaya atau Masjid Putra. Masjid ini menjadi simbol keindahan arsitektur Islam modern dengan kubah merah muda yang ikonik dan lokasi strategis di tepi Danau Putrajaya. Para mahasiswa juga memanfaatkan kunjungan ini untuk berfoto dengan latar belakang Istana Presiden dan Perdana Menteri Malaysia.


Rangkaian kegiatan di Malaysia diakhiri dengan kunjungan ke Universitas Malaya (UM), kampus tertua di Malaysia. Mahasiswa MIP mengikuti joint seminar bertema "Pentadbiran Awam: Membina Perdamaian dan Toleransi dalam Masyarakat Berbilang Kaum di Malaysia dan Indonesia," bersama mahasiswa program magister dan Ph.D di UM.


Kepala Program MIP Unwahas Ali Martin menyampaikan kunjungan an joint seminar ini bertujuan berbagi wawasan budaya antar negeri.


"Joint seminar ini menjadi bagian penting dari rangkaian kunjungan, bertujuan untuk berbagi wawasan terkait multikulturalisme, keagamaan, dan toleransi," ujarnya.


Selain itu, para pimpinan dan dosen pendamping menjajaki peluang kerja sama di bidang pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, dan program jangka panjang lainnya.


Program ini juga mencakup pertemuan resmi dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia. Dalam pertemuan tersebut, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unwahas, Agus Riyanto, menyampaikan bahwa MIP dan PCINU membahas evaluasi program sebelumnya, termasuk magang di Sanggar Belajar dan UMKM diaspora NU Malaysia, serta potensi kolaborasi di bidang pendidikan, hukum, dan ekonomi.


"Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan antara institusi dengan komunitas Nahdliyyin di Malaysia," ujarnya.


Melalui rangkaian kegiatan ini, Program MIP Unwahas semakin mengukuhkan posisinya dalam memperluas kerja sama strategis di tingkat internasional demi mendukung visi globalisasi pendidikan yang berbasis nilai-nilai multikultural.