Pasien Diare dan Dengue Shock Syndrome Meningkat di Rembang di Januari 2025,
Kamis, 16 Januari 2025 | 11:00 WIB
Rembang, NU Online
Cuaca ekstrem terasa di awal tahun 2025. Akibat dari kondisi cuaca tak menentu tersebut memunculkan wabah penyakit yang bisa menyerang siapa saja.
Bulan Januari 2025 telah ditemukan banyak pasien penderita DSS (Dengue Shock Syndrome). Gejala penyakit DDS merupakan lanjutan dari proses masuknya Demam Berdarah.
Abdul Rokhim, perawat RSUD Soetrasno Rembang mengaku melalui data yang berkembang pasien kebanyakan terjangkit penyakit demam berdarah mulai usia 6-17 tahun. "Kebanyakan anak-anak. SD, SMP, maupun SMA juga ada di sini," jawab Rokhim kepada NU Online, Rabu (15/1/2025).
Berdasarkan data yang ada, anak-anak kisaran umur 6-17 tahun terkena penyakit ini disertai dengan berbagai gejala DB seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, panas dingin, trombosit menurun, dan terdapat bintik-bintik merah di area anggota tubuh.
Rokhim juga berkata, beberapa kendala juga terjadi saat menangani pasien demam berdarah, "Kalau pasien sudah mengalami shock, seringnya infus mengalami collaps, atau susah mencari pembuluh venanya," tandasnya.
Dalam mengantisipasi pasien yang terus membludak, pihak terkait membuka beberapa ruang untuk dijadikan tempat insentif sementara.
"Karena melihat jumlah pasien yang fantastis itu, kami melakukan evaluasi dan memutuskan membuka tempat tambahan seperti di ruang diklat, kamar Seroja lantai satu, tempat transit di belakang UGD, dan lorong belakang UGD," imbuh Rokhim.
Lain halnya di Rumah Sakit Islam Arafah Rembang, Nunuk Sri Lestari, Dokter Umum RSI Arafah Rembang menyebut, pelonjakan pasien disebabkan oleh dua penyakit diantaranya diare dan Dengue Fever.
"Untuk saat ini, pasien terbanyak mengalami diare dan demam berdarah dari semua kalangan," jelas Nunuk saat memberikan keterangan melalui pesan singkat di WhatsApp, Rabu (15/1/2025).
Nunuk mengimbuhkan, langkah yang diambil pihak rumah sakit dalam mengatasi peningkatan pasien dengan menyediakan fasilitas tambahan.
"Kami sediakan tempat tidur yang ada, pasien yang belum bisa masuk ruang rawat inap ditransitkan di ruang IGD," ungkapnya.
Oleh karena itu, tenaga medis tetap mengupayakan penurunan pasien penyakit DSS supaya rotasi pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) tidak tersumbat.
Terpopuler
1
Bentrok FPI dengan PWI-LS, Ini Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang
2
Sejumlah Tokoh PBNU dan PWNU Dinobatkan sebagai Tokoh Pamomong Jawa Tengah 2025
3
PC GP Ansor Pekalongan Inisiasi Pusat Belajar Pembibitan Tanaman untuk Warga NU
4
Mbah Maimoen Zubair Dianugerahi Penghargaan Adiluhung, Gus Yasin: Beliau Teladan Persatuan Bangsa
5
Unsiq Wonosobo Lepas 660 Mahasiswa KPM: Diminta Ikut Atasi Kemiskinan, RTLH, dan Stunting
6
PRNU Dempet Demak Gelar Ziarah ke Makam Muassis NU, Teladani Jejak Perjuangan Ulama Pendiri
Terkini
Lihat Semua