Fenomena judi online yang sedang merebak di Indonesia belum dipahami oleh masyarakat dari aspek efek kesehatannya sehingga banyak yang terjebak di dalamnya. Apabila dampak kesehatannya dipahami dengan baik, akal sehat masyarakat akan menolak judi dengan segala bentuknya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui buruknya dampak judi bagi kesehatan otak dan syaraf manusia.
Ada pakar yang berpendapat bahwa kecenderungan untuk melakukan perjudian melibatkan zat kimia syaraf yang disebut neurotransmitter. Sebagai contoh adalah Dopamin, yaitu zat kimia dalam penghantaran syaraf atau neurotransmitter yang terlibat memediasi perasaan nyaman dan senang sehingga membuat manusia cenderung melakukan perjudian. Namun, manusia tidak mampu mengendalikan zat kimia syaraf itu dan di sisi lain ketika sudah terjerumus dalam perjudian hal itu disebabkan karena tidak mampu membatasi keinginannya dengan aturan agama.
Bila ajaran Islam yang melarang berjudi sesuai dengan kemaslahatan tubuh manusia, maka berjudi pasti memiliki dampak yang tidak baik untuk kesehatan. Apa saja dampak perjudian terhadap kesehatan otak? Bagaimana cara masyarakat menghindari judi setelah mengetahui dampak buruknya bagi kesehatan?
Neurotransmitter yang terlibat dalam rasa senang sebenarnya dikendalikan oleh otak. Apabila perjudian dianggap sebagai kesenangan, maka bagian otak yang merupakan pusat kebahagiaan akan merespon kesenangan itu dengan mengeluarkan neurotransmitter dopamin lebih banyak lagi. Dalam sistem syaraf pusat, dopamin bekerja pada pusat sistem penghargaan otak atau Brain Reward System.
Karena peningkatan dopamin ini, sistem penghargaan otak menjadi semakin peka terhadap rangsangan yang berhubungan dengan perjudian, memperkuat keinginan akan kegembiraan dan sensasi permainan. Akibatnya, jalur saraf yang terkait dengan pengambilan keputusan, kontrol impuls, dan regulasi emosional mengalami perubahan signifikan hingga berkontribusi pada karakteristik perilaku kompulsif dari kecanduan judi.
Perjudian memicu pelepasan dopamin yang kuat, neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan dan penghargaan. Sensasi memasang taruhan, antisipasi untuk menang, dan kegembiraan saat nyaris menang semuanya berkontribusi pada peningkatan kadar dopamin. Hal ini menciptakan sensasi euforia yang dapat membuat ketagihan, membuat individu mencari pengalaman menyenangkan yang sama berulang kali.Â
Pengalaman euforia bagi para penjudi ternyata tidak berbeda dengan euforia yang dialami oleh pengguna kokain karena neurotransmitter yang sama terlibat dalam kedua kasus tersebut. Seiring waktu, otak menjadi terbiasa dengan aktivitas dopamin yang meningkat ini. Oleh karena itu, kejadian ini menghasilkan toleransi yang mendorong individu untuk terlibat dalam perilaku perjudian yang lebih berisiko.
Ada hal unik yang terjadi pada otak manusia ketika perjudian sudah mencapai tahap kecanduan. Sebagian wilayah otak yang kecanduan judi ternyata mengalami pengecilan organ. Orang-orang dengan masalah perjudian juga memiliki volume amigdala dan hipokampus yang lebih kecil. Padahal dua wilayah otak itu berkaitan dengan pembelajaran, emosional, dan regulasi stres (Sohn, 2023, How gambling affects the brain and who is most vulnerable to addiction Monitor on Psychology, Volume 54, Nomor 5, American Psycohological Association: halaman 62).
Penelitian tentang berkurangnya volume otak pada orang yang kecanduan judi ternyata sejalan dengan mengecilnya otak pada pecandu narkoba. Bagian otak yang mengecil pada orang yang kecanduan judi juga sama dengan yang kecanduan kokain, yaitu hipokampus dan amigdala. Oleh karena itu, level bahaya kecanduan judi dari sisi mengecilnya otak sama parahnya dengan kecanduan narkotika (Rahman dkk, 2014, Hippocampal and Amygdalar Volumetric Differences in Pathological Gambling: a Preliminary Study of the Associations with the Behavioral Inhibition System, Neuropharmacology 39 [3]: halaman 738-745).
Selengkapnya klik di sini.
Terpopuler
1
PCINU Amerika-Kanada Safari Silaturahmi ke Rais Syuriyah PWNU Jawa - Bali
2
Mengenang 7 Hari Wafatnya Gus Alamudin Dimyati Rois, Keluarga Ungkap Penerusnya Untuk Keberlanjutan Pesantren Al Fadllu
3
Kekompakan Warga Nahdliyyin Saat Haji di Madinah
4
Gus Yasin Tekankan Pentingnya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak
5
PC MDS Rijalul Ansor Kabupaten Kendal Masa Khidmah 2024-2028 Resmi Dikukuhkan, Berikut Susunan Pengurusnya
6
Ketua PW IPNU Jateng: Ikut IPNU-IPPNU Jadi Solusi Konkret Atasi Kenakalan Remaja
Terkini
Lihat Semua