Kudus, NU Online Jateng
Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengatakan, KH Raden Asnawi (Mbah Asnawi) Kudus adalah mutiara dalam perihal ilmu.
“Mbah Asnawi termasuk murid masyayikh Jawa yang ada di Makkah. Saya secara khusus menyebut Mbah Asnawi dalam kitab yang saya tulis sebagai masyayikh yang termasuk seumur dengan Syeikh Mahfudz Termas,” ujarnya.
Hal itu disampaikan dalam acara haul Mbah Asnawi yang berlangsung di kompelk pemakaman Sunan Kudus di Masjid Menara, Senin (23/1/2023) malam. Baca Juga:
Kiai Zulfa mengatakan, Mbah Asnawi merupakan salah satu murid dari Syekh Nawawi Al-Bantani. Syekh Nawawi sendiri adalah salah satu ulama terbesar di masanya. Syekh Khalil Bangkalan sempat mengaji kepada Syekh Nawawi di Makkah selama 20 tahun.
“Dalam kitab yang saya tulis menyebutkan bahwa salah satu murid Syekh Nawawi yang utama adalah Syekh Mahfudz Tremas, Syaikhona Kholil Bangkalan, dan Mbah Asnawi Kudus. Ternyata murid Syekh Nawawi yang bernama Asnawi ada dua. Pertama, dari Kudus. Kedua, dari daerah Banten,” tuturnya.
Menurut Kiai Zulfa, murid-murid Syekh Nawawi adalah para pejuang, menggerakkan perlawanan terhadap penjajah, dan melakukan gerakan untuk kemerdekaan Indonesia. Maka tidak perlu ditanyakan lagi tentang bagaimana nasionalimenya Mbah Asnawi.
“Bahkan, murid Mbah Asnawi yang telah menjadi pahlawan. Salah satunya adalah Mbah As’ad Syamsul Arifin, Mbah Wahab Hasbullah, dan Mbah Bisri Syansuri,” terangnya.
Disampaikan, jika seseorang mengaji kepada ulama besar maka akan menjadi orang besar pula. Contohnya, Mbah Bisri Syansuri. Meskipun mengaji Jurumiyah, tetapi karena mengajinya kepada Mbah Asnawi, beliau bisa menjadi Rais Aam NU. Itu karena ta'dzim besarnya Mbah Bisri ke Mbah Asnawi.
4 Ribu Santri Gelar Khataman Al-Qur'an
Dalam siaran pers yang diterima NU Online Jateng, Selasa (24/1/2023) disebutkan, sebanyak 4 ribu Santri Qudsiyyah serentak melaksanakan khataman Al-Qur’an dan tahlil di makam KHR Asnawi, di Komplek Menara Kudus pada Selasa (17/1/2023) pagi.
Santri Qudsiyyah yang terdiri atas tingkat MI, MTs, dan MA putra dan putri bersama-sama datang ke makam KHR Asnawi dalam rangka Haul KHR Asnawi ke-65 mengusung tema 'Satu abad NU, satu Abad Perjuangan KHR Asnawi'.
Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Qudsiyyah H Ihsan mengatakan, khataman Al-Qur'an diikuti oleh santri MI sebanyak 1.084 orang, MTs sebanyak 1.151, MA sebanyak 799, MTs Putri sebanyak 717, dan MA Putri sebanyak 359 orang.
”Total ada 4.110 orang santri dan guru yang ikut khataman,” ujarnya.
Disampaikan, masing-masing santri membaca satu juz Al-Qur’an secara bersama-sama dan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tahlil. “Kita berharap dengan kegiatan ini akan mengenalkan dan mendekatkan kepada ulama terdahulu yang berjasa dalam dakwah Islam,” terangnya.
Lebih lanjut, pria yang juga Wakil Rektor I IAIN Kudus ini mengatakan, khataman dan tahlil oleh 4 ribu santri Qudsiyyah ini sebagai momentum napak tilas dan mengenang kembali perjuangan dan dakwah Kiai Asnawi.
“Semoga kegiatan kita nantinya akan semakin membawa keberkahan, dan membawa kebaikan bagi kita semua,” harapnya. (*)
Terpopuler
1
MI Ma’arif NU Al Falah Karangnongko Klaten Tekankan Pendidikan Karakter dan Hidup Sederhana
2
Pulihkan Ekosistem Air, Ansor Pituruh Purworejo Tebar 1.600 Benih Ikan di Tiga Titik
3
Siti Aminah Kembali Pimpin PR Fatayat NU Kedungwaru Kidul Demak Masa Khidmah 2025-2028, Siap Perkuat Kaderisasi di Periode Kedua
4
JQHNU Wonosegoro Boyolali Perkuat Hafalan dan Silaturahmi Lewat Rutinan
5
GP Ansor Kabupaten Pemalang Gelar Konfercab, Kukuhkan Regenerasi dan Penguatan Peran Strategis Pemuda
6
Harlah ke-75 Fatayat NU Wonosobo, Dorong Kader Jadi Perempuan Cantik Hati dan Berdaya
Terkini
Lihat Semua