Nasional

Kisah Andy F Noya: Dari Anak Miskin Drop Out hingga Menjadi Pemimpin Redaksi dan Host Kick Andy

Sabtu, 24 Mei 2025 | 10:45 WIB

Kisah Andy F Noya: Dari Anak Miskin Drop Out hingga Menjadi Pemimpin Redaksi dan Host Kick Andy

Andy F Noya saat menceritakan pengalaman hidupnya di acara Workshop Filantropi Jurnalistik. (Foto: Firdaus)

Cilacap, NU Online Jateng 

Wartawan senior yang juga pembawa acara inspiratif Kick Andy, Andy Flores Noya, berbagi kisah hidupnya dalam Workshop Jurnalistik Filantropi yang digelar di Bayt el Tahfidz wal Turots (BTT) Yasmine, Pesantren Miftahul Huda Kroya, Kabupaten Cilacap, Sabtu (24/5/2025).

 

Di hadapan para santri dan peserta workshop, Andy F Noya membuka kisah perjuangan hidupnya yang penuh liku. Ia mengaku bersyukur pernah merasakan kemiskinan dan penderitaan, karena dari situlah misi hidupnya lahir: ingin berbagi agar anak-anak Indonesia tidak mengalami kesulitan seperti yang ia alami.

 

Andy menceritakan masa kecilnya yang hidup dalam kesusahan, terutama saat kedua orang tuanya berpisah saat dirinya masih berusia 6 tahun, dan baru bertemu kembali di usia 13 tahun yang tidak sama lagi dengan foto masa muda. Karena itu dirinya menjadi mandiri sejak usia sekolah dasar.

 

"Poin yang ingin aku ceritakan ada rasa marah, marah sama Tuhan. Ketika aku sudah menikah aku berpikir Tuhan ini tidak adil, Tuhan pilih kasih," ungkapnya.

 

Diceritakannya, saat sudah mulai duduk di bangku kuliah, kakaknya meninggal dunia, dan kakak yang satunya suaminya meninggalkan dirinya sehingga dirinya harus menanggung delapan anak dari dua kakaknya. Karena itu dirinya harus keluar (drop out).

 

"Aku diberi kesempatan menikmati penderitaan dan kemiskinan. Ternyata itu adalah bagian dari rencana Tuhan agar aku hari ini bisa berbagi kepada sesama," ungkap Andy.

 

Andy menceritakan bagaimana ia, seorang anak STM jurusan mesin yang sempat drop out, justru dipercaya menjadi pemimpin redaksi di tiga media besar: Harian Media Indonesia, Seputar Indonesia di RCTI, dan Metro TV. Ia menyebut bahwa hal itu adalah karunia dari Allah Swt yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

 

Ia pun teringat akan sosok guru kelas 4 SD yang pertama kali melihat potensi dalam dirinya dan mengatakan bahwa ia cocok menjadi wartawan. Ucapan itu, yang terus ia ingat hingga dewasa, menurutnya menjadi doa yang membentuk arah hidupnya.

 

"Guru saya itu seperti menemukan lentera jiwa saya. Ucapan guru ternyata bisa tertanam di bawah alam sadar anak, dan menjadi arah hidup mereka kelak," ujarnya haru.

 

Andy menegaskan bahwa dalam setiap langkah hidupnya, ia yakin ada rencana Tuhan yang bekerja. Meski drop out, ia diterima magang di majalah Tempo dan bertemu banyak tokoh bangsa. Dari sanalah karier jurnalistiknya berkembang, hingga pada akhirnya ia merasa terpanggil mengangkat kisah-kisah inspiratif melalui Kick Andy.

 

Melalui program tersebut, Andy tidak sekadar menjadi pewawancara, tetapi juga penggerak kebaikan. Ia mencontohkan kisah seorang petani lulusan SD yang mendirikan sekolah di kandang sapi karena tidak ada sekolah di desanya. Meski akhirnya sekolah tersebut dinegerikan dan ia tak lagi mengajar karena tak memenuhi syarat, sang petani tetap bahagia menjadi petugas kebersihan sekolah yang ia dirikan.

 

"Dia berkata, 'Saya bahagia sekali. Paing tidak, anak-anak sekarang mendapatkan pendidikan yang layak'. Perspektif kita tentang kebahagiaan kadang berbeda, tapi bagi beliau, itulah mimpi yang terwujud," kisah Andy.

 

Cerita lain yang menggetarkan hati adalah tentang Buyung, seorang tunanetra asal Bukittinggi yang kehilangan dua saudaranya akibat campak, dan ayahnya meninggal saat mencoba menyelamatkannya dari hanyut di sungai. Meski hidup hanya berdua dengan ibunya yang renta, Buyung tidak pernah mengemis. Mereka berjualan sapu lidi keliling desa, dengan ibunya yang mengendarai gerobak dan Buyung berjalan menuntunnya.

 

"Kisah Buyung menyadarkan kita bahwa keberanian hidup tidak harus ditunjukkan dengan suara lantang, tapi dengan keteguhan dalam diam dan kerja keras," ujar Andy, yang mengangkat kisah ini dalam salah satu episode Kick Andy.

 

Dirinya mengajak para peserta untuk terus berpikir positif, menebar kebaikan, dan percaya bahwa semesta akan mendukung niat-niat baik. "Jangan pernah meremehkan ucapan dan mimpi. Doakan yang baik, ucapkan yang baik, maka Allah akan mengiringi langkah-langkah kita," pesannya.