Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Membaguskan Islam dengan Cara Beri Makan Orang Lain

Foto: Ilustrasi (nu online)

Di siang yang panas, tampak seorang lelaki tergopoh-gopoh memasuki warung makan. Dengan tidak sengaja lelaki itu bertemu dengan temannya yang sudah duluan duduk di kursi sambil menikmati hidangan yang tersedia di hadapannya.

   
Walhasil, lelaki itu bergabung dalam satu meja untuk menikmati pesanan makanan yang sama. Di tengah keasyikannya makan dan minum, sesekali terdengar canda tawanya yang terkadang membuat perhatian bagi para pengunjung yang berada di sebelahnya. 


Baca Juga:
Ketika Manusia Enggan Tinggalkan Dunia

   
Usai menikmati makanan dan minuman yang telah dipesan, mereka berdua bergegas menauju ke kasir untuk meminta bill. Dalam perjalanannya menuju ke meja kasir, tampak tangan lelaki itu menghalau tangan temannya seraya  berkata "biarlah aku yang membayarnya".

   
Membayari makan teman di sebuah warung adalah hal biasa dan bagi yang membayari pun dianggap hal yang biasa pula. Artinya, tidak dianggap sesuatu yang istimewa. Padahal kalau engkau tahu, membayari makan (memberi makan) orang lain adalah termasuk salah satu cara membaguskan Islam seseorang. 


Hadits nabi:


وعن ْ عبد اللَّهِ بن عَمْرو بن العَاصِ رضي اللَّه عنهُما أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : أَيُّ الإِسلامِ خَيْرٌ ؟ قال : « تُطْعِمْ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلامَ عَلى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لم تَعْرِفْ » 


Artinya :
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu anhuma bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasalam: Manakah di dalam Islam itu amalan yang terbaik? Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: Engkau memberikan makanan serta mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal. (Hadits Muttafaq alaih)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait