Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Ketika 40 Hari Tidak Bersanding dengan Ulama

Foto: Ilustrasi (nubanyumas.com)

Ketika seseorang selalu berada dalam kubangan dosa dan hatinya mengeras tidak mau menerima kebaikan, maka berintrospeksilah barangkali ada yang salah dalam memaknai hidup dan salah dalam memilih teman pergaulan.


Tidak bergaul (tidak bersanding) dengan ulama kelewat 40 hari bisa membuat hati seseorang mengeras bagaikan batu lalu  memudahkan seseorang untuk berbuat kemaksiatan dan terpeleset dalam kubangan dosa. 


Baca Juga:
Warga NU Harus Pelajari dan Amalkan Ilmu Ulama


Pada suatu hari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berwasiat kepada Sayyidina Ali RA :
 

يَا عَلِيُّ، إِذَا مَضَى عَلَى الْمُؤْمِنِ أَرْبَعُوْنَ صَبَاحًا وَلَمْ يُجَالِسِ الْعُلَمَاءَ قَسَى قَلْبُهُ وَجَسُرَ عَلَى الْكَبَائِرِ لِأَنَّ الْعِلْمَ حَيَاةُ الْقَلْبِ


Artinya :
Wahai Ali, jika melampaui empat puluh hari seorang mukmin tidak berkumpul dengan ulama (seperti tidak mau silaturahim dengan ulama, mendengarkan nasihat ulama, datang ke pengajian atau majelis ilmu para ulama) maka jadi keras hatinya dan berani untuk melakukan dosa-dosa besar. Karena sesungguhnya ilmu itu adalah kehidupan hati.


Penulis: Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait