Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Jangan Kau Cela dan Kau Hina Bapak Ibumu

Foto: Ilustrasi (nu online)

Jangan kau cela dan kau hina bapak ibumu sendiri, lalu ada yang bertanya "bagaimana aku bisa mencela dan menghina bapak ibuku sendiri? sedangkan aku selalu patuh dan menghormat kepada keduanya.


Tidak terbersit sedikit pun di benakku untuk mencela dan menghina keduanya karena mereka berdua telah bersusah payah merawat di waktu kecilku, membesarkan dan mendidikku hingga mataku bisa melihat dunia dan menatap masa depan yang penuh gemilang".


Baca Juga:
Jangan Katakan Ilmuku Hanya Untukku


Ketika engkau mencela dan menghina bapak ibunya temanmu atau mencela dan menghina bapak ibunya orang lain, di situlah sesungguhnya engkau telah mencela dan menghina bapak ibumu sendiri.


Karena temanmu atau orang lain yang bapak ibunya engkau cela dan engkau hina akan balik mencela dan menghina bapak ibumu, dan yang seperti itu tentu menimbulkan dosa bagimu.


Hadits nabi :


إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ. قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ: «يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أَمَّهُ
 

Artinya :
Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orang tuanya. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang mencela dua orang tuanya?" Rasulullah menjawab, Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya. 
(HR Bukhari dan Muslim)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
 

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait