Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Bermula dari Niat Jahat, Akhirnya Suraqah Masuk Islam

Foto: Ilustrasi (nu online)

Ketika penggede kafir Quraisy menggelar sayembara "Barang siapa bisa menyerahkan Muhammad (Rasulullah saw) dalam keadaan hidup atau mati akan diganjar 100 (seratus) ekor onta merah".

  
Bisik-bisik terdengar dari kerumunan mereka, "tadi ada bayang-bayang yang melewati area sana, tentu itu Muhammad dan pengikutnya". Ketika itu Suraqah bin Malik buru-buru menepisnya agar orang-orang tidak berlarian memburunya, namun diam-diam Suraqah menyelinap pulang ke rumah untuk  mempersiapkan senjata lalu memacu kudanya pergi ke arah bayang-bayang yang diperbincangkan.


Baca Juga:
Ketika Suraqah bin Malik Hendak Bunuh Rasulullah

   
Ketika kuda Suraqah sudah mendekati Rasulullah dan tiba-tiba kudanya terjerembab hingga berkali-kali, sedangkan ia diamaafkan oleh Rasulullah saw, terketuklah hatinya dan bertanya "Wahai Muhammad, betapa hebat Tuhanmu, apakah Tuhanmu itu tebuat dari emas atau perak?. Sesaat Rasulullah diam dan menunduk.

   
Di saat Rasulullah menunduk, turun wahyu berupa Surat Al-Ihlas ayat 1-4 sebagai jawaban. Syahdan, dari kisahnya akhirnya Suraqah bin Malik menyatakan keimanannya dan masuk islam.

  
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ‌

اَللّٰهُ الصَّمَدُ‌

لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ

وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ


1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
(QS Al-Ikhlas 1-4)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


 

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait