Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Antara Senang dan Sedih Ditinggal Ramadhan

Foto: Ilustrasi (nu online)

Sebentar lagi Ramadhan hendak meninggalkan umat Islam, karena sebentar lagi rembulan akan menampakkan diri di ufuk sana sebagi pertanda datangnya tanggal 1 Syawal 1445 H, yaitu Hari Raya Idul Fitri yang merupakan hari kemenangan bagi umat Islam.

   
Di satu sisi orang-orang tampak senang menyambut kedatangan Hari Raya Idul Fitri meski harus berpisah dengan bulam Ramadhan, namun di sisi lain ada orang-orang yang bersedih ketika Ramadhan hendak meninggalkannya karena mereka tahu dan mengerti tentang keagungan Bulan Ramadhan yang penuh berkah, rahmat, dan maghfirah sehingga mereka tidak ingin berpisah dengannya.


Baca Juga:
Geliat Malam Akhir Ramadhan

    
Ketika Bulan Ramadhan meninggalkan umat Islam, sesunghuhnya langit, bumi dan malaikat menangis lantaran kepergiannya merupakan musibah bagi umat Muhammad.


Hadits nabi:


ِإذَا كَانَ َاخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وِالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةً مَقْبُوْلَةٌ


Artinya:
Ketika tiba akhir malam Ramadhan, langit, bumi dan malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad. (Sahabat) bertanya, musibah apakah ya Rasulullah?,  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “yaitu berpisah dengan bulan Ramadhan, karena di dalamnya doa dikabulkan dan sedekah diterima.


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait