LAZISNU Magelang Salurkan Bantuan Duka Cita untuk Gontor Kampus 5 yang Tertimpa Longsor
Jumat, 9 Mei 2025 | 08:00 WIB

Foto bersama relawan LAZISNU Magelang dengan pihak Pesantren Gontor Kampus 5 Magelang. Foto: Dok. LAZISNU Magelang
Magelang, NU Online Jateng
Sebagai bentuk kepedulian atas musibah tanah longsor yang menimpa Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Magelang menyalurkan bantuan duka cita.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh relawan LAZISNU Magelang, Masrukhan, pada Jumat (2/5/2025) senilai Rp1.000.000. Bantuan ini menjadi wujud empati dan solidaritas warga NU terhadap musibah yang menimpa santri dan keluarga besar pesantren.
Staf Administrasi dan Keuangan NU Care-LAZISNU Magelang, Putri, menyampaikan bahwa selain sebagai bentuk ungkapan duka, bantuan ini juga merupakan wujud kepedulian LAZISNU atas musibah yang terjadi di lingkungan pesantren.
“Kemudian juga menyampaikan doa bagi para santri yang wafat, semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya, menghapus segala khilafnya, dan menempatkan mereka di surga-Nya,” terang Putri saat diwawancara NU Online Jateng, Rabu (7/5/2025).
Ia menjelaskan, kejadian longsor tersebut terjadi pada Jumat, 25 April 2025 sekitar pukul 10.30 WIB. Peristiwa bermula dari robohnya tandon air milik pesantren akibat tanah longsor, yang kemudian menimpa bangunan kamar mandi yang berada di bawahnya.
“Kejadian robohnya tandon air ini menimpa bangunan di sebelah bawahnya, yaitu bangunan kamar mandi yang sedang padat aktivitas,” ungkapnya.
Putri menambahkan, saat itu para santri sedang bersiap-siap mandi menjelang pelaksanaan shalat Jumat. Hal inilah yang menyebabkan jumlah korban cukup banyak.
“Kala itu para santri sedang bersiap-siap untuk mandi menjelang pelaksanaan salat Jumat,” jelasnya.
Berdasarkan informasi dari pihak pesantren, total korban dalam musibah tersebut mencapai 29 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 santri mengalami luka-luka dan menjalani perawatan medis, sementara 4 santri dinyatakan meninggal dunia.
“Jumlah korban mencapai 29 orang, terdiri dari 16 santri menjalani rawat inap di rumah sakit, 9 santri menjalani rawat jalan, dan 4 santri dinyatakan meninggal dunia,” rinci Putri.