Demak, NU Online Jateng
Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Futuhiyah I Mranggen Demak H Kholid berharap wali murid agar hati-hati dan jeli dalam mencarikan pendidikan lanjutan untuk anak-anaknya yang telah dinyatakan lulus dari MTs Futuhiyah I Mranggen
"Carilah sekolah yang sejalan dengan amaliyah NU. Jangan sampai memasukan anak di sekolah yang berfaham Wahabi," tegas Kholid.
Kholid menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada acara pengumuman kelulusan siswa kelas 9 sekaligus penyerahan kembali siswa lulus kepada orang tua di aula madrasah setempat, Jumat (4/6)
Menurutnya, untuk melanjutkan ke sekolah swasta harus lebih hati-hati. karena tidak semua sekolah atau pondok sejalan dengan amaliyah NU. Apalagi sekarang banyak bermunculan sekolah dengan segala fasilitas penunjangnya yang cukup menjanjikan.
"Sekarang banyak sekolah swasta maupun pondok yang berfaham Wahabi, maka bapak atau ibu berhati-hatilah dalam memilih kelanjutan pendidikan putranya," pintanya.
Disampaikan, jika sampai keliru memilih sekolah atau pondok yang berpaham wahabi, maka amaliyah NU yang diajarkan dan menjadi pembiasaan seperti tahlil dan ziarah wali di MTs Futuhiyah I Mranggen dikuatirkan akan hilang dan terputus.
Di samping menyampaikan beberapa pesan, Kholid juga titip pesan kepada wali murid agar siswa-siswa yang dinyatakan lulus tidak melakukan corat-coret seragam untuk mengekpresikan kegembiraanya.
"Lebih manfaat jika seragam itu diberikan kepada anak lain yang mungkin membutuhkan sebagai bentuk syukur atas kelulusannya," tambahnya.
Kholid mengaku merasa perlu bertemu dengan wali murid untuk bertatap muka langsung. Hal itu dilakukan karena tiga tahun lalu ia selaku kepala madrasah diserahi amanat dalam forum tatap muka. Maka kini ia merasa perlu mengembalikan amanat itu dalam forum tatap muka juga meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19.
"Kami sudah ijin dengan pengawas pendidikan dan pengurus yayasan serta memberlakukan protokol kesehatan," pungkasnya.
Salah satu siswa yang dinyatakan lulus Muhammad Fikri Abdillah mengaku senang dan bersyukur atas kelulusanya, meskipun selama tiga tahun sekolah di MTs Futuhiyah I Mranggen dirinya hanya bertatap muka sekitar separuh dari masa pendidikannya, karena selebihnya dilakukan dengan pembelajaran daring.
Kontributor: Fahroji
Editor: M Ngisom Al-Barony