KH Mukhlis Hudaf Kembali Pimpin Syuriyah NU Klaten, Ajak Solidkan Dukungan Program PCNU
Kamis, 26 Juni 2025 | 10:00 WIB
Klaten, NU Online Jateng
Konferensi Cabang (Konfercab) XVII Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Klaten yang telah digelar kemarin, menetapkan kembali KH Mukhlis Hudaf sebagai Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Klaten masa khidmah 2025–2030.
Kiai Mukhlis menyampaikan capaian kepengurusan sebelumnya selama masa khidmah 2019–2024, khususnya dalam bidang kesyuriyahan. Di antaranya adalah penerbitan sejumlah buku yang menjadi panduan pemahaman keagamaan Ahlussunnah wal Jamaah bagi warga nahdliyin serta bentuk gerakan amar ma’ruf nahi munkar terhadap kebijakan pemerintah.
"Buku NU Melawan Suap dan Riswah memberikan pencerahan tentang hukum suap menurut perspektif Islam. Lalu buku RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2019–2024 menjadi masukan bagi Pemkab Klaten. Kami juga menerbitkan buku khutbah untuk membangun dakwah yang santun sebagai respon atas narasi-narasi dakwah yang cenderung radikal. Dan terakhir, buku Risalah Ahlussunnah wal Jamaah yang menekankan pentingnya sikap tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran), dan i’tidal (teguh pada kebenaran)," katanya kepada NU Online Jateng, Kamis (26/6/2025).
Ia menegaskan pentingnya membedakan antara suap dan hadiah, agar masyarakat tidak terjebak pada praktik yang bertentangan dengan nilai keislaman.
Menurutnya, suap adalah pemberian untuk memengaruhi keputusan, sedangkan hadiah adalah bentuk kasih sayang dan persaudaraan.
Lebih lanjut, Kiai Mukhlis mengajak seluruh struktur NU di Klaten, dari ranting hingga cabang, untuk bersama-sama mendukung program PCNU Klaten lima tahun ke depan.
Dukungan penuh terutama diarahkan kepada lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif NU sebagai sarana strategis untuk mencetak kader-kader NU yang militan dan berwawasan Aswaja.
"Kami berharap seluruh warga nahdliyin menyekolahkan putra-putrinya ke lembaga pendidikan Ma’arif, agar nilai-nilai Aswaja bisa terus diwariskan kepada generasi penerus," imbaunya.
Kiai Mukhlis juga mengingatkan pentingnya kepedulian terhadap unit usaha milik NU, seperti BMT Hasyim As’ari yang sudah berdiri lebih dari 15 tahun namun baru memiliki 14 ribu anggota. Ia berharap para pengurus dapat aktif mengenalkan BMT maupun produk NU lainnya, termasuk air mineral kemasan.
Selain itu, ia juga mendorong penguatan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) sebagai penggerak pertanian organik untuk petani nahdliyin Klaten.
"Jangan lupakan juga biro manasik haji ‘Nurul Umah’ yang perlu terus dikenalkan kepada masyarakat. KBIHU ini bagian dari upaya pelayanan spiritual NU bagi jamaah calon haji dan umrah," tutupnya.