Dosen UIN Semarang: Moderasi Tidak Hanya Bicara Soal Interaksi Satu Agama
Kamis, 5 November 2020 | 11:00 WIB

Dialog interaktif moderasi beragama di Masjid Al-Junnah, Kedungpane, Mijen, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Yunita)
Semarang, NU Online Jateng
Dosen Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang Hj Sri Purwaningsih mengatakan, bicara moderasi beragama, tidak semata-mata bicara soal interaksi hubungan satu agama saja. Lebih dari itu yakni bicara hubungan antaragama.
“Terkait dengan moderasi beragama ini, menurut saya tidak hanya berbincang persoalan bagaimana interaksi antara satu agama saja, namun juga interaksi dengan pemeluk agama lain. Kemudian bagaimana interaksi antara organisasi yang ada di dalam Islam dan interaksi dalam lingkup keluarga,” ujarnya.
Hal itu disampaikan di acara Live Talkshow dengan mengusung tema 'Ontologi dan Epistimologi Moderasi Beragama' di Masjid Al-Junnah, Kedungpane, Mijen, Kota Semarang, Rabu (28/11) pekan lalu.
Sementara Dosen Studi Agama-agama UIN Walisongo Semarang Thiyas Tono Taufiq menyororti tentang konsep moderasi beragama ditinjau dari sisi filsafat ilmu, yaitu dari sisi ontologi, epistimologi, dan aksiologi.
"Mengapa moderasi beragama harus ada dan juga pentingnya mengedepankan moderasi beragama. Moderasi beragama dan toleran itu berbeda, karena moderasi merupakan sebuah proses untuk mencapai salah satunya adalah toleran itu sendiri. Yang terpenting kita bisa menghargai tanpa mengusik keberagaman orang lain.” ucapnya.
Kepada NU Online Jateng, Rabu (4/11) Panitia Pelaksana Junita mengatakan, kegiatan dialog interaktif yang dihelat Mahasiswa KKN RDR UIN Semarang Kelompok 79 KKN RDR 75 UIN Walisongo Semarang juga disiarkan melalui media sosial Instagram akun kelompok 79 KKN RDR @posko79kknrdr75.
"Acara ini merupakan salah satu program kerja kelompok KKN RDR 75 UIN Wali Songo Semarang bertujuan untuk mengetahui apa itu moderasi beragama karena masih banyak yang belum tahu tentang moderasi beragama," pungkasnya.
Pengirim: Junita (Mahasiswa KKN UIN Semarang Kelompok 79)
Editor: M Ngisom Al-Barony