Pesantren

Semarakkan Hari Santri, PP Jamiyatul Quro Hadiahkan Gratis Biaya untuk 'Nyantri'

Jumat, 25 Oktober 2024 | 14:00 WIB

Semarakkan Hari Santri, PP Jamiyatul Quro Hadiahkan Gratis Biaya untuk 'Nyantri'

Festival Lomba Hari Santri di Pondok Pesantren Al Qur’an Jamiyatul Quro Sucen, Salam, Magelang, Ahad (20/10/2024). (Foto: Istimewa)

Magelang, NU Online Jateng

Pondok Pesantren Al Qur’an Jamiyatul Quro Sucen, Salam, Magelang ikut semarakkan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 dengan menggelar Festival Lomba Hari Santri. Tak hanya menyediakan trofi dan sertifikat untuk para juara, pihak penyelenggara pun memberikan biaya pendidikan gratis di pondok tersebut.


“Ini luar biasa, peserta membludak. Saya apresiasi kepada mereka. Nanti bagi juara 1, 2, 3 gratis mondok di sini selama dua tahun. Peserta yang tidak juara kami gratiskan juga tapi selama satu tahun,” jelas Pengasuh Pesantren Jamiyatul Quro, KH Ujang Sihabudin di sela-sela Festival Lomba Hari Santri, Ahad (20/10/2024).


Kiai Ujang berharap hal tersebut dapat lebih meningkatkan semangat anak-anak untuk belajar mengaji.


Selain untuk memperingati Hari Santri, gelaran festival ini juga bertujuan untuk mengenalkan PP Jamiyatul Quro kepada masyarakat luas. Meski informasi kegiatan ini tidak disebarkan di wilayah Magelang secara luas, banyak calon peserta yang datang untuk mendaftar. 


“Karena kita khawatir tidak selesai hari ini jika banyak peserta. Kita sudah kalkulasikan waktu dengan jumlah peserta. Jadi diambil maksimal 30 peserta. Kalau lebih dari itu kasihan anak-anak nanti sampai sore,” terang Kiai Ujang.


Peserta yang hadir tidak hanya para santri TPQ, MI, dan SD Kecamatan Salam, melainkan juga wilayah sekitar, seperti Ngluwar, Srumbung, bahkan ada peserta yang rela datang dari Bantul. Mata lomba yang digelar, yakni lomba adzan dan iqamah, puitisasi Al Quran, tartil Al Quran, kaligrafi, dan fashion show.


“Acara ini bagus. Bagi saya anak gak menang gak apa-apa. Kalau ada lomba saya suka karena anak setiap hari jadi murojaah. Anak juga jadi tambah pengalaman,” kesan Leni, ibu dari Sabiha Khaisa, peserta lomba tartil Al Qur’an dari Bantul, DI Yogyakarta.


Kesan senada terhadap festival lomba tersebut juga disampaikan oleh Siti Jamiatul Faizah, orang tua dari Inara, Juara III Lomba Puitisasi Al Quran kategori putri. 


“Festival ini sungguh menginspirasi karena dapat mengembangkan potensi anak yang berbeda-beda. Harapan ke depan dapat dilaksanakan lagi tentunya dengan lebih baik, lebih tertib, dan juknis yang lebih detail sehingga anak-anak lebih siap tampil,” ungkapnya.


Model Pembelajaran Pesantren Jamiyatul Quro


Pesantren Jamiyatul Quro merupakan pondok yang membuka pembelajaran di akhir pekan. Di Sabtu sore sebelum magrib, santri diharuskan sudah hadir dan siap untuk melakukan pembelajaran. Di Ahad pagi, kegiatan dimulai dengan solat subuh berjamaah. Pembelajaran dilanjutkan hingga santri siap dijemput orang tua pada pukul 07.30 WIB. 


“Saya mencari model lain. Kami memfasilitasi orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke pesantren tapi terkendala biaya. Mondok di sini kan lebih enteng. Ada juga orang tua yang ingin anaknya dipondokkan agar tidak kaget, bisa latihan dulu di sini,” terang KH Ujang Sihabuddin pendiri PP Jamiyatul Quro.


Dirintis sejak 2002, pondok ini berlokasi di Dusun Ngaglik, Sucen, Salam, Magelang. Pada hari biasa, pondok ini membuka TPQ untuk anak-anak lingkungan sekitar. Kegiatan pembelajaran meliputi tilawah dan tahsin tahfidz. Kajian kitab kuning dan pengajian umum Ahad Wage juga menjadi program andalan pesantren ini.