Rakerdin LP Ma’arif NU Pemalang: Kurikulum Ke-NU-an Harus Jadi Benteng Pemahaman Aswaja
Senin, 28 Juli 2025 | 08:00 WIB

Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) bagi kepala SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK serta Workshop Ke-NU-an, Kamis (24/7/2025) di Gedung PCNU Pemalang .
Pemalang, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan (PC LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pemalang menggelar Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) bagi kepala SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK serta Workshop Ke-NU-an, Kamis (24/7/2025). Kegiatan yang berlangsung di Gedung PCNU Pemalang ini diikuti lebih dari 200 peserta yang terdiri atas kepala sekolah, kepala madrasah, serta guru mata pelajaran ke-NU-an dari seluruh wilayah Kabupaten Pemalang.
Ketua PC LP Ma’arif NU Pemalang, Drs H Fajarin, menyampaikan bahwa forum ini menjadi ajang strategis untuk menyamakan visi, misi, dan arah kebijakan lembaga pendidikan Ma’arif.
“Rakerdin menjadi wahana silaturahmi sekaligus forum penyamaan persepsi dalam merumuskan kebijakan kurikulum ke-NU-an yang terstandarisasi. Kita juga bahas tata kelola kelembagaan dan respons terhadap isu-isu pendidikan terkini,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Pemalang, KH Abu Joharudin Bahry, menegaskan pentingnya pendidikan sebagai sarana utama dalam membangun generasi Aswaja yang kokoh secara intelektual dan spiritual. Ia mengapresiasi pelaksanaan Rakerdin sebagai langkah konkret dalam memperkuat basis ideologis lembaga pendidikan.
“Dunia pendidikan adalah investasi strategis umat. Rakerdin ini adalah bagian dari ikhtiar kolektif kita dalam meneguhkan nilai-nilai Aswaja di tengah tantangan zaman,” paparnya.
Sementara itu, Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah, Fakhrudin Karmani, yang turut hadir dan membuka kegiatan, mengingatkan para peserta akan tantangan besar yang dihadirkan oleh kemajuan teknologi digital. Menurutnya, perkembangan teknologi bisa memunculkan krisis konseptual di kalangan pelajar jika tidak diimbangi dengan pendidikan keaswajaan yang kuat.
“Kurikulum ke-NU-an harus menjadi benteng utama untuk menjaga keutuhan pemahaman Aswaja. Karenanya, pelatihan guru dan pemutakhiran bahan ajar adalah keniscayaan,” tegasnya.
Rakerdin ini menghasilkan tiga komitmen strategis. Pertama, penyusunan kurikulum ke-NU-an yang terstandarisasi untuk semua jenjang pendidikan. Kedua, pelatihan guru Aswaja berbasis literatur kitab kuning. Ketiga, pembentukan mekanisme respons cepat terhadap isu-isu aktual di dunia pendidikan.
Kegiatan ditutup dengan deklarasi komitmen bersama dari seluruh peserta untuk mengimplementasikan kurikulum Aswaja sebagai mata pelajaran wajib mulai tahun ajaran 2025/2026 di seluruh satuan pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU Pemalang. Komitmen ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat arah pendidikan Islam yang moderat dan berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah.